PEKANBARU – Sebanyak 50 titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Provinsi Riau pada Sabtu (2/8/2025), menurut data terbaru dari BMKG Stasiun Pekanbaru. Angka ini menunjukkan peningkatan aktivitas panas permukaan yang berpotensi mengindikasikan kebakaran lahan, terutama di tengah musim kemarau yang masih berlangsung.
Forecaster on duty BMKG Pekanbaru, Elisa JS Kedang, menyampaikan bahwa sebaran titik panas kali ini didominasi oleh Kabupaten Rokan Hilir dengan total 27 titik. Disusul oleh Indragiri Hulu sebanyak 8 titik, Pelalawan 5 titik, serta Bengkalis dan Kepulauan Meranti yang masing-masing mencatat 4 titik panas. Kota Dumai dan Kabupaten Siak masing-masing terdeteksi satu titik.
“Jika dibandingkan dengan wilayah Sumatera lainnya, Riau memang mencatat jumlah signifikan, meski belum menjadi yang tertinggi,” ujar Elisa. BMKG mencatat Provinsi Bangka Belitung menempati urutan pertama dengan total 58 hotspot.
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa memburuk jika tidak ditangani serius. Pemerintah daerah diminta meningkatkan pengawasan, sementara masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas yang berisiko memicu api di area terbuka.
Selain pemantauan titik panas, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, khususnya di wilayah Indragiri Hilir pada sore hingga malam hari.
Suhu udara di Riau hari ini diperkirakan berada pada kisaran 23 hingga 34 derajat Celsius, dengan kelembapan mencapai 99 persen. Sementara itu, kondisi perairan Riau masih cukup tenang dengan tinggi gelombang laut antara 0,5 hingga 1,25 meter. (woke3)