SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat Caravan Dikerahkan, Pemerintah Genjot Hujan Buatan Cegah Karhutla Riau

Operasi Modifikasi Cuaca jadi ujung tombak atasi kebakaran hutan, sinergi darat-udara digencarkan.

M. Faheem Eshaq - Senior Editor Wartaoke.net
Oleh M. Faheem Eshaq - Senior Editor
2 Menit Membaca
Pesawat tipe Caravan kini terbang lebih intensif di Riau untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

PEKANBARU — Pemerintah pusat mengambil langkah cepat menghadapi potensi karhutla di Riau. Salah satu upaya paling signifikan adalah penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang ditargetkan mempercepat turunnya hujan buatan di kawasan rawan terbakar.

“Upaya penanganan melalui operasi modifikasi cuaca harus terus dilangsungkan dengan menambah jam terbang. Mulai dari jam 6 pagi sampai jam 9 atau 10 malam,” tegas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, dalam apel kesiapsiagaan karhutla di Pekanbaru, Kamis (24/7/2025).

Pesawat jenis Caravan menjadi andalan dalam operasi ini. Pesawat tersebut telah terbang di atas wilayah Riau untuk memicu pembentukan awan hujan.

“Pesawat Caravan itu telah meluncur di langit-langit biru kita, untuk mengikat awan dalam melakukan operasi modifikasi cuaca. Harapannya demikian supaya hujan bisa turun,” sebut Hanif.

Tidak Cukup di Udara, Butuh Intervensi Darat

Namun demikian, Hanif mengingatkan bahwa OMC bukan satu-satunya solusi. Ada sejumlah tantangan di lapangan, terutama di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dan mudah terbakar, seperti kawasan mineral.

“Masih perlu dibarengi dengan water bombing, terutama untuk daerah-daerah seperti Rokan Hulu yang sulit dijangkau. Di Rokan Hilir juga kita butuh intervensi langsung di lapangan dengan pengerahan pasukan darat,” jelasnya.

Ajak Dunia Usaha Turun Tangan

Dalam kesempatan itu, Menteri Hanif juga menekankan pentingnya peran dunia usaha dalam penanggulangan karhutla. Menurutnya, tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri menghadapi tantangan ini.

“Sebagai upaya kita bersama di dalam rangka penanggulangan karhutla, kita menggandeng dunia usaha untuk melakukan pemadaman,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa sinergi lintas sektor merupakan kunci dari keberhasilan pencegahan dan penanggulangan karhutla, bukan hanya tugas pemerintah semata.

“Sinergi ini dimaknai sebagai suatu inisiatif buat kita semua bahwa kebakaran hutan dan lahan tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, ini tanggung jawab kita semua. Mari kita kerahkan semua tenaga kita untuk melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau,” pungkas Hanif.

Bagikan Berita Ini