PEKANBARU – Ancaman kabut asap kembali membayangi langit Pekanbaru. Meski titik api belum dominan di wilayah kota, namun Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho tak ingin kecolongan. Ia memerintahkan jajarannya bersiaga penuh menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai memicu keluhan warga.
“Kami segera gelar apel siaga lagi. Tujuannya jelas: menyebar personel ke titik-titik rawan dan mengantisipasi dampak asap yang sudah mulai terasa,” ujar Agung, Senin (21/7/2025).
Agung menegaskan bahwa Pemko tak menunggu hingga situasi memburuk. Langkah antisipatif menjadi prioritas utama: mulai dari edukasi ke masyarakat, larangan membakar lahan, hingga pembagian masker.
“Masyarakat harus siap kalau asap masuk ke kota. Kita siapkan masker, edukasi, dan posko kesehatan,” tambahnya.
Siaga Kesehatan, Pemko Siapkan Posko dan Antisipasi ISPA
Salah satu bentuk kesiapan yang tengah disiapkan Pemko adalah posko kesehatan dan unit bantuan bagi warga yang terdampak, khususnya anak-anak dan lansia yang rentan terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
“Kalau kondisi memburuk, kita sudah punya skenario bantuan. Jangan sampai warga menderita tanpa penanganan,” tegas Agung.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan jika kualitas udara menurun. Terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti asma atau alergi pernapasan.
Jangan Bakar Lahan, Sayangi Lingkungan
Wali kota juga kembali mengingatkan pentingnya peran warga dalam mencegah karhutla. Ia menekankan bahwa pembakaran lahan, meskipun untuk kebutuhan pertanian, tetap merupakan tindakan yang bisa memicu bencana.
“Kalau kualitas udara tidak sehat, lebih baik di rumah saja. Dan yang paling penting, jangan ada lagi yang bakar lahan!” tegasnya.
Langkah cepat Pemko Pekanbaru ini menjadi sinyal tegas bahwa kota tak ingin mengulangi krisis kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya. Warga diminta tetap tenang, waspada, dan ikut serta menjaga lingkungan dari bahaya karhutla.