PEKANBARU – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui Provinsi Riau. Pada Jumat (1/8/2025), jumlah titik panas atau hotspot mengalami peningkatan tajam. Data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa Riau menjadi provinsi dengan jumlah hotspot terbanyak di Sumatera.
Forecaster on duty BMKG Pekanbaru, Indah DN, melaporkan bahwa total ada 71 titik panas yang terpantau melalui citra satelit pada hari ini. Titik-titik tersebut tersebar di beberapa kabupaten, dengan konsentrasi tertinggi di wilayah pesisir.
“Wilayah paling terdampak adalah Rokan Hilir dengan 32 titik dan Kepulauan Meranti sebanyak 30 titik,” ujar Indah.
Selain dua wilayah tersebut, titik panas juga muncul di:
- Bengkalis: 6 titik
- Indragiri Hilir: 1 titik
- Rokan Hulu: 1 titik
- Siak: 1 titik
Riau Pimpin Jumlah Hotspot di Sumatera
Dengan 71 hotspot, Riau mencatatkan angka tertinggi dibanding provinsi lain di Sumatera. BMKG mencatat total keseluruhan ada 146 titik panas yang tersebar di wilayah Sumatera pada hari ini.
Distribusi titik panas di provinsi lain antara lain:
- Aceh: 28 titik
- Bangka Belitung: 28 titik
- Sumatera Utara: 7 titik
- Jambi: 4 titik
- Provinsi lain di bawah 2 titik
Kondisi ini menunjukkan bahwa Provinsi Riau kembali memasuki fase rawan kebakaran, yang biasanya terjadi selama musim kemarau.
BMKG Peringatkan Masyarakat
BMKG mengingatkan agar masyarakat tidak membakar lahan secara sembarangan, terutama di wilayah yang telah mengalami kekeringan dan suhu udara tinggi. Potensi karhutla sangat besar jika kondisi ini terus berlangsung tanpa ada langkah pencegahan.
“Waspadai potensi kebakaran, khususnya di wilayah yang mengalami peningkatan suhu dan rendahnya kelembapan udara. Jangan membuka lahan dengan cara dibakar,” tegas Indah.
Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum juga diminta lebih aktif melakukan patroli serta penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan.
Perlu Antisipasi Serius
Kenaikan jumlah titik panas bukan sekadar peringatan statistik, melainkan sinyal nyata bahwa kondisi iklim di Riau sedang berada dalam zona bahaya. Jika tidak ditanggapi dengan langkah pencegahan yang serius, karhutla dapat kembali meluas seperti beberapa tahun sebelumnya.
Warga di sekitar lahan gambut dan kawasan hutan diminta lebih waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda kebakaran. (woke1)