Home / Headline / Harimau Masuk Areal Industri Chevron di Minas

Harimau Masuk Areal Industri Chevron di Minas

Wartaoke.net, Minas- Seekor harimau tertangkap video amatir masuk ke area industri Chevron di Minas Barat, Rabu (7/8/2029) sekitar pukul 06.00 WIB. Harimau Sumatera itu terlihat melintas sembari berlari di seputaran area gathering station 5 (GS 5 ) CPI.

Keberadaan binatang buas itu diketahui saat salah seorang karyawan Chevron C Sitompul melakukan rutinitas ke lapangan. “Saya melihat dengan mata kepala sendiri ada seekor harimau melintas di kawasan yang saya lalui. Entah dari mana masuknya harimau tersebut. Hinnga akhirnya harimau tersebut lari dan masuk ke dalam hutan kecil yang ada di sekitar area Chevron,” beber Sitompul yang mengaku sempat merekam keberadaan binatang itu.

Di sisi lain, berdasarkan survey, harimau Sumatera makin terancam punah dan kondisi itu makin diperparah akibat kawasan konservasi yang selama ini menjadi akses pemburu harimau tidak dijaga dengan serius oleh pemerintah.

Jaringan Kerja Penyelamatan Hutan Riau (Jikalahari) meminta pemerintah daerah itu agar segera mengembalikan ruang hidup habitat Harimau Sumatera dengan cara mencabut izin korporasi sawit, tambang dan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang selama ini penyebab punahnya satwa langka itu.

“Harimau Sumatera makin terancam punah dan kondisi itu makin diperparah akibat kawasan konservasi yang selama ini menjadi akses pemburu harimau tidak dijaga dengan serius oleh pemerintah,” kata Okto Yugo Setiyo, Wakil Koordinator Jikalahari di Pekanbaru, Rabu (31/7/2019) lalu.

Menurut Okto Yugo, kondisi habitat harimau Sumatera kini menyedihkan apalagi di tengah perayaan hari harimau sedunia pada 29 Juli 2019.

Berdasarkan temuan Jikalahari, katanya lagi, konflik harimau dan manusia justru terjadi di tengah areal korporasi di landscape Kerumutan. Tercatat pada 2018-2019 tiga orang meninggal dunia diterkam harimau. Pertama, Jumiati, karyawati PT THIP tewas diterkam Bonita (Harimau Sumatera) di KCB 76 Blok 10 Afdeling 4 Eboni State PT THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, pada Januari 2018.

Kedua, terjadi pada 10 Maret 2018 yakni Yusri tewas diterkam harimau saat bekerja membangun bangunan sarang walet di RT 038 Simpang Kanan, Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil.

Ketiga, 23 Mei 2019 yakni Amri (32) warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, tewas akibat diserang harimau di kanal sekunder 41 PT Riau Indo Agropalma (PT RIA), anak perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) Grup.

“Ketiga kejadian tersebut terjadi di Lansekap Kerumutan seluas 120 ribu hektare sebagai habitat harimau yang telah dirusak 15 korporasi HTI dan HPH dan 7 korporasi Sawit,” kata Okto lagi. (Lis)

Inilah tampak seekor harimau tertangkap video amatir