SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rayyan Arkhan Dhika: Bocah Pacu Jalur yang Menolak Dubai

Membawa Tradisi Kuansing ke Panggung Dunia

Oleh Rio Narendra - Reporter
4 Menit Membaca
Gubernur Riau Abdul Wahid dan jajaran bersama Rayyan Arkan Dikha melakukan gerakan tari Pacu Jalur Kuansing, di halaman Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

KUANSING — Di tengah gegap gempita popularitas yang datang nyaris seketika, Rayyan Arkhan Dikha memilih untuk tetap memijak tanah lumpur di tepian sungai Kuantan. Bocah yang dikenal luas lewat tarian Pacu Jalur yang viral sebagai tren aura farming ini baru saja menolak undangan ke Dubai. Alasannya sederhana, undangan mendadak dan jadwal sudah penuh.

Dhika — nama panggilannya — barangkali tak pernah bermimpi menembus panggung internasional secepat ini. Namun satu video dirinya berdiri menari di haluan perahu Pacu Jalur mengubah segalanya. Gerakan tangannya yang seirama dengan kayuhan dayung anak pacu menjelma simbol semangat. Tak disangka, gayanya diadaptasi para pesepak bola dunia, bahkan mega bintang Paris Saint Germain (PSG).

“Ada perusahaan dari Dubai yang ingin kerjasama, tapi kita tolak. Soalnya undangannya mendadak, sementara jadwal kita padat,” kata Rani Ridawati, ibunda Dhika, pada Selasa (15/7/2025).

Sebuah penolakan yang tak main-main. Undangan datang melalui Kedutaan Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA), dengan maksud mengenalkan Pacu Jalur Kuansing di Dubai. Tapi di usia belia, Dhika justru menunjukkan bahwa ketenaran tak selalu harus dikejar.

Menjadi Anak Choki Sejak Usia 9 Tahun

Dalam Pacu Jalur, Dhika memerankan Anak Coki — penari yang berdiri di ujung perahu. Ia tak hanya sekadar maskot, melainkan simbol kepercayaan dan semangat awak jalur. Sekali lengah, Anak Coki bisa terlempar ke sungai. Tapi di situlah magisnya: penonton terpukau, para pendayung terpacu.

Dhika sendiri belajar secara otodidak. Sejak usia 9 tahun, ia sudah berdiri di haluan. Tak jarang, ia terjatuh, tercebur, namun bangkit lagi. Kesederhanaan keluarga dan keterbatasan fasilitas tak pernah jadi alasan untuk berhenti.

“Saya sudah jadi Anak Coki sejak umur 9 tahun. Belajar sendiri, gak ada yang ngajarin. Susahnya itu jaga keseimbangan sambil nari. Perahu kan goyang terus,” ujarnya polos.

Dari cerita ibunya, penolakan ke Dubai pun diambil dengan pertimbangan matang. Sejak viral, Dhika justru diburu jadwal padat di tanah air: undangan ke acara televisi swasta nasional, panggung off air di berbagai daerah, hingga tampil di perhelatan bergengsi seperti penutupan Piala Presiden di Si Jalak Harupat.

Belum lagi agenda kolaborasi lintas negara. Ia dijadwalkan tampil bersama rapper Amerika Serikat, Melly Mike, di penutupan Festival Pacu Jalur Nasional pada 20–24 Agustus mendatang. Dalam satu waktu, nama Dhika menempel pada budaya lokal sekaligus industri hiburan global.

Bagikan Berita Ini