SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makin Tegang, Evalusasi 32 Pejabat Pemprov Riau Rampung Selasa Depan

Pejabat mulai hati-hati bertindak

Oleh Ferdi Putra - Reporter
3 Menit Membaca
Gubernur Riau Abdul Wahid

PEKANBARU – Proses evaluasi kinerja dan uji kompetensi terhadap 32 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memasuki tahap akhir. Setelah diliburkan sementara pada Minggu (13/7/2025), evaluasi akan dilanjutkan kembali pada Senin (14/7/2025) dan dijadwalkan rampung pada Selasa (15/7/2025).

Ketua Panitia Seleksi (Pansel), Dr. M. Yafiz, mengatakan bahwa libur pada hari Minggu telah diatur dalam jadwal resmi pansel.

“Hari Minggu memang kita kosongkan. Pelaksanaan evaluasi kembali dimulai Senin besok dan akan selesai pada Selasa,” ujarnya.

Evaluasi ini telah berlangsung sejak Jumat (11/7/2025). Para pejabat mengikuti sesi presentasi kinerja serta wawancara mendalam bersama tim pansel.

Dibagi Empat Hari, 32 Pejabat Dievaluasi Secara Bertahap

Pelaksanaan dibagi ke dalam empat hari: hari pertama delapan pejabat, dua hari berikutnya masing-masing sepuluh pejabat, dan hari terakhir empat pejabat. Dari total 50 jabatan eselon II yang ada, hanya 32 jabatan yang ikut dievaluasi.

Sisanya tidak mengikuti karena alasan teknis:

  • 15 jabatan diisi pelaksana tugas (Plt),
  • 1 pejabat, Kepala Bappeda Emri Juli Harnis, absen karena sakit,
  • 2 pejabat akan segera pensiun, yakni Elly Wardhani (Asisten III) dan Ikhwan Ridwan (Kadis Kominfotik).

Evaluasi dibagi menjadi dua kategori:

  • Evaluasi kinerja bagi pejabat yang menjabat lebih dari lima tahun (6 orang),
  • Uji kompetensi untuk yang menjabat di bawah lima tahun (26 orang).

Suasana Kerja Dilingkupi Ketegangan, Pejabat Mulai Hati-hati Bertindak

Di balik proses teknis yang berjalan formal, suasana di internal Pemprov Riau disebut tengah tegang dan penuh kehati-hatian. Beberapa pejabat mengaku fokus kerja mulai terpecah karena belum mengetahui hasil evaluasi dan potensi mutasi.

“Fokus mulai terganggu. Kami bekerja sambil berpikir apakah akan dipertahankan, dirotasi, atau malah dinonjobkan,” ungkap seorang pejabat yang sedang dievaluasi, enggan disebut namanya.

Beberapa pejabat bahkan menahan diri dalam mengambil keputusan strategis karena merasa semua gerak-gerik mereka diawasi dan dinilai.

“Setiap gerakan seperti diawasi. Suasananya tidak seperti biasanya, lebih tegang,” tambahnya.

Langkah Penyegaran Birokrasi Gubernur Abdul Wahid

Evaluasi ini merupakan bagian dari program penyegaran birokrasi yang dijalankan Gubernur Riau Abdul Wahid, sebagai bentuk penyesuaian struktur organisasi dan peningkatan efektivitas pemerintahan.

Hasil evaluasi akan menjadi dasar mutasi pejabat eselon II, yang kemungkinan akan diumumkan dalam waktu dekat.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, evaluasi eselon II di Pemprov Riau tidak hanya menguji kinerja dan kompetensi, tetapi juga menjadi ujian mental dan profesionalisme para pejabat. Ketegangan yang menyelimuti suasana kerja menunjukkan bahwa reformasi birokrasi di level atas menyentuh sensitivitas paling mendasar: posisi, jabatan, dan rasa aman. (woke5)

Bagikan Berita Ini