PEKANBARU – Beijing sore itu bergemuruh. Dari arena ITTF Para Table Tennis Championship, dua atlet Indonesia berdiri tegak di podium tertinggi. Wajah mereka tak sepenuhnya percaya, namun mata keduanya berbinar penuh haru saat lagu “Indonesia Raya” mengalun. Mereka adalah Barce Eynstend Layaba dan Leli Marlina, pasangan yang tak diunggulkan namun berhasil mengguncang dunia tenis meja para.

Datang sebagai pasangan non-unggulan, seeded ke-13, Barce dan Leli mematahkan prediksi. Satu per satu lawan tangguh ditaklukkan hingga akhirnya mereka menghadapi pasangan kuat Korea Selatan, Park Jae Hyeon dan Jung Young A, di babak final. Pertandingan itu berakhir dengan skor 3–1 untuk Indonesia — kemenangan yang menggetarkan hati dan membuat bendera Merah Putih berkibar di ibu kota Tiongkok.

Namun kisah inspiratif dari Riau tak berhenti di meja tenis. Ribuan kilometer dari Beijing, di kolam renang Peru Para Swimming World Series di Lima, Syuci Indriani menunjukkan ketangguhan serupa. Dengan ritme renang yang mantap dan penuh determinasi, ia menyentuh dinding kolam sebagai peraih perak di nomor 200 meter gaya bebas kelas S14, lalu menambah perunggu di nomor 100 meter gaya dada.
Rekannya, Zaki Zulkarnain, turut menyumbang perak di nomor 50 meter gaya dada, sementara Gery Parker mempersembahkan perunggu di nomor yang sama. Dari lintasan renang, semangat para atlet itu menular ke cabang lain.
Di Brisbane, Australia, langkah ringan Tiwa di lintasan lari 800 meter kelas T20 juga berbuah manis. Dalam ajang Virtus World Athletics Championships 2025 yang berlangsung 8–15 Oktober 2025, ia menutup perjuangannya dengan medali perunggu, melengkapi deretan prestasi atlet NPCI Riau di panggung internasional.
Ketua NPCI Riau, Jaya Kusuma, tak bisa menyembunyikan kebanggaannya.
“Saya bangga atas apa yang diraih para atlet NPCI Riau. Ini menambah catatan prestasi di kalender dunia tahun 2025,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Bagi Jaya, setiap medali bukan sekadar simbol kemenangan, tapi bukti dari kerja keras, kesabaran, dan keyakinan bahwa keterbatasan tak pernah menjadi penghalang.
“Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Riau dan Indonesia. Semoga menjadi motivasi bagi atlet-atlet lainnya untuk terus berjuang mengharumkan nama bangsa,” tambahnya.
Dari Beijing hingga Brisbane, semangat juang itu menyatu dalam satu suara: bahwa tekad dan keberanian mampu melampaui segala batas. (woke1)

