SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran Meningkat, Riau Bersiap Naikkan Status ke Tanggap Darurat Karhutla

M. Faheem Eshaq - Senior Editor Wartaoke.net
Oleh M. Faheem Eshaq - Senior Editor
2 Menit Membaca

PEKANBARU – Lonjakan titik panas dan meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mendorong Pemerintah Provinsi Riau untuk segera menaikkan level siaga menjadi status tanggap darurat. Keputusan ini sedang difinalisasi dan diproyeksikan akan segera ditetapkan melalui surat keputusan gubernur.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Dua kabupaten di Riau, yakni Rokan Hilir (Rohil) dan Rokan Hulu (Rohul), telah lebih dulu menetapkan status tanggap darurat. Selain itu, asap yang mulai melintasi batas wilayah menambah urgensi peningkatan status di tingkat provinsi.

Hotspot Naik, Ancaman Kabut Asap Meluas

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur, peningkatan level siaga ini mempertimbangkan fakta di lapangan. Terjadi lonjakan hotspot dan firespot di sejumlah daerah, serta meluasnya area terbakar yang mulai memengaruhi kualitas udara di luar zona sumber api.

“Saat ini sedang diproses SK-nya. Dasarnya jelas, dua kabupaten sudah tanggap, lalu terjadi eskalasi kebakaran serta pergerakan asap yang melintasi wilayah,” jelas Jim, mewakili Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Riau, M. Edy Afrizal, Selasa (22/7/2025).

Dengan status tanggap darurat, Pemprov Riau memiliki kewenangan lebih luas untuk mobilisasi sumber daya, termasuk pengerahan pasukan, logistik, hingga penggunaan alat berat dan helikopter water bombing.

“Penetapan status ini bukan hanya administratif. Ini membuka akses terhadap dukungan nasional, termasuk dari BNPB, TNI, dan kementerian,” ujar Jim.

Butuh Kolaborasi Lintas Sektor

Selain mengantisipasi perluasan karhutla, status tanggap darurat memungkinkan koordinasi lintas instansi berjalan lebih efektif. Pemerintah daerah di bawah provinsi bisa mendapat bantuan operasional lebih besar, terutama dalam hal pemadaman dan penyediaan logistik bagi masyarakat terdampak.

Riau dan Ancaman Karhutla Musiman

Riau bukan baru kali ini bersiap menghadapi tanggap darurat. Setiap musim kemarau, provinsi ini menjadi salah satu wilayah dengan kerentanan tertinggi terhadap karhutla di Sumatera. Pada periode 2023–2024 lalu, Riau mencatatkan lebih dari seribu hektare hutan dan lahan terbakar.

Kondisi geografis dengan dominasi lahan gambut serta pola pembukaan lahan dengan cara membakar jadi faktor utama berulangnya bencana ini. (woke9)

Bagikan Berita Ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar