PEKANBARU — Kemacetan lalu lintas, minimnya penerangan jalan, hingga maraknya pengatur lalu lintas liar atau “Pak Ogah” di sejumlah titik di Kota Pekanbaru, kembali menuai keluhan warga. Persoalan ini pun mendapat perhatian serius dari Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru dalam rapat bersama Dinas Perhubungan setempat.
Simpang Jalan SM Amin – Naga Sakti disebut sebagai salah satu titik paling semrawut, terutama saat jam sibuk. Aktivitas Pak Ogah yang turut mengatur lalu lintas secara tidak resmi dinilai justru memperparah kondisi jalan.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Zulkardi, menyebut kawasan Rumbai sebagai salah satu wilayah yang cukup rawan aksi kriminal, terutama pada malam hari. Salah satu penyebabnya adalah minimnya lampu penerangan jalan umum.
“Warga merasa tidak aman saat melintas, terutama di malam hari. Kami mendesak Dishub untuk segera memasang penerangan jalan di wilayah-wilayah rawan.”
Zulkardi, Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru
Politisi PDI Perjuangan itu juga menyoroti keberadaan Pak Ogah di sejumlah u-turn dan persimpangan utama, seperti Jalan Jenderal Sudirman, HR Soebrantas, dan Tuanku Tambusai. Keberadaan mereka, kata dia, kerap menyebabkan hambatan lalu lintas dan membahayakan pengendara.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi IV dan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, persoalan kendaraan berat seperti truk besar yang melintas di ruas jalan perkotaan juga dibahas. Lalu lintas padat dan jalan sempit dianggap tidak layak dilintasi kendaraan bersumbu besar.
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas Kepala Dishub Kota Pekanbaru, Sunarko, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengurai kemacetan. Salah satu fokus utamanya adalah penataan lalu lintas di kawasan Jalan HR Soebrantas.
“Kami sedang mempercepat kajian dan pelaksanaan solusi penanganan kemacetan, terutama di jalur-jalur padat,” ujarnya.
Terkait aktivitas Pak Ogah, Dishub mengaku telah menurunkan petugas untuk mengawasi dan mengatur lalu lintas, khususnya di titik-titik strategis pada waktu-waktu rawan. “Personel kami rutin berjaga, terutama pagi dan sore hari,” tambah Sunarko.
DPRD berharap sinergi antara pemerintah kota, Dishub, dan kepolisian dapat ditingkatkan untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan tertib di Pekanbaru. Selain itu, optimalisasi penerangan jalan dan pengawasan terhadap kendaraan berat juga dinilai penting untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. (woke2)