SIAK KECIL, WARTAOKE.NET
Sahabat Alam Rimba (SALAMBA) Mengapresiasi kinerja Kepolisian Resor (Polres) Bengkalis, yang dimana tanggap dalam laporan masyarakat untuk menangkap dan membongkar para pelaku perambahan hutan di Bukit Batu Siak Kecil
Ketua Yayasan Sahabat Alam Rimba (SALAMBA), Ir. Ganda Mora menyampaikan, bahwa Hutan alam yang masih produktif di kawasan penetapan kelompok hutan produksi bukit batu Siak Kecil dan Hutan konservasi Giam Siak kecil, menjadi lahan bagi pelaku ilegal logging untuk memperkaya diri. dengan melakukan perambahan hutan tanpa izin dan merusak lingkungan hidup, hampir setiap hari 10 truk kayu keluar dari hutan tersebut melalui dua desa lubuk gaung dan sungai Linau kecamatan Siak kecil. Sampaikan Ir. Ganda Mora kepada Awak media, Minggu, (08/08/2021)
Berdasarkan pengamatan dari Sahabat Alam Rimba (SALAMBA) sudah ribuan hektare hutan produksi dan konservasi mengalami deforestasi yang mengakibatkan tata kelola air dan sistem perubahan iklim akan terjadi dan harus dihentikan segera. Ucapnya
Lebih lanjut, Ganda menyebutkan Polres Bengkalis sangat tanggap atas laporan maupun curhat lingkungan hidup tersebut. dengan sigap Tim Reskrim Polres Bengkalis turun langsung ke lokasi hutan dan berhasil menemukan Puluhan ton kayu olahan jenis kayu indah. Sambungnya
Untuk itu, kami sebagai aktivis dari Sahabat Alam Rimba (SALAMBA) sangat mengapresiasi atas kepedulian dan kesigapan dari kepolisian Bengkalis untuk merespon informasi dan laporan dari warga, sekali lagi kita salut dan apresiasi Polres Bengkalis. Dan kami akan terus memberikan informasi terkait adanya perambahan hutan di sekitar hutan konservasi Giam Siak kecil dan hutan produksi kelompok Bukit batu. Katanya
Terakhir, Ganda menyatakan, untuk hutan dapat diselamatkan dari dilestarikan untuk kesinambungan kelestarian alam dan lingkungan hidup. kita juga berharap masyarakat ikut bekerja sama untuk memberikan informasi dan juga melakukan perlawanan terhadap pelaku perambahan hutan seperti ilegal logging maupun alih fungsi lahan. Ungkap Ganda Mora yang juga ketum Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST).
kita harus Transparansi untuk mengungkap seluruh perusakan lingkungan hidup untuk keselamatan kita bersama, Singkatnya mengakhiri pembicaraan. ***