KAMPAR – Kepala Desa Pulau Permai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Jhonnery, resmi dinonaktifkan dari jabatannya menyusul tudingan warga terkait hubungan tidak patut dengan seorang perempuan yang bukan istrinya.
Keputusan ini diambil Pemerintah Kabupaten Kampar setelah mencuatnya protes warga yang menuntut kejelasan atas dugaan tersebut.
“Sudah keluar keputusannya minggu lalu. Dinonaktifkan sementara,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kampar, Lukmansyah Badoe, kepada wartawan, Senin (14/7/2025).
Menurut Lukmansyah, penonaktifan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Kampar. Sebagai pengganti, Sekretaris Kecamatan Tambang ditunjuk sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Pulau Permai.
“Temuan Inspektorat terbukti, dan penonaktifan juga untuk meredam keresahan masyarakat,” ujarnya.
Hasil Audit Tidak Disampaikan Lengkap
Lukmansyah menyebut pihaknya tidak menerima dokumen Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) secara utuh dari Inspektorat. Oleh karena itu, ia enggan berspekulasi lebih jauh terkait sejauh mana hubungan pribadi yang dituduhkan terhadap Kades tersebut.
“Kami tidak dikasih LHP-nya. Jadi bagaimana hubungan itu berlangsung, apakah sampai hamil atau tidak, itu ada di Inspektorat,” jelasnya.
Penonaktifan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi dalam enam bulan ke depan. DPMD Kampar juga akan melakukan pembinaan terhadap Jhonnery selama masa nonaktif. Ia menyebut, kemungkinan Jhonnery diaktifkan kembali atau diberhentikan secara permanen sangat bergantung pada hasil evaluasi lanjutan.
“Kalau dari pemeriksaan lanjutan ada pelanggaran berat, bisa saja diberhentikan,” tambahnya.
Warga Geruduk Rumah Kades
Sebelumnya, kasus ini mencuat ke publik setelah seratusan warga menggeruduk rumah Jhonnery pada Rabu malam, 14 Mei 2025. Warga menuding sang Kades menjalin hubungan pribadi dengan seorang janda hingga menyebabkan kehamilan. Massa berkumpul di depan rumah Kades sebagai bentuk kekecewaan atas perilaku yang dianggap mencoreng etika pejabat publik.
Dalam aksi tersebut, sejumlah warga bahkan menyamakan sosok Kades dengan karakter Walid, tokoh utama dalam serial Malaysia berjudul Bidaah. Serial ini populer di kalangan masyarakat dan dikenal mengangkat tema penyimpangan moral dalam kepemimpinan keagamaan.
Inspektorat: Rekomendasi Sudah Dikeluarkan
Terpisah, Inspektur Kabupaten Kampar, Febrinaldi Tridarmawan, membenarkan bahwa pihaknya telah menuntaskan pemeriksaan dan menyerahkan rekomendasi kepada DPMD.
“Dari Inspektorat sudah selesai. Ada rekomendasi yang kami sampaikan,” katanya singkat.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Jhonnery terkait tuduhan tersebut. Pemerintah Kabupaten Kampar juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil tindakan di luar hukum dan menyerahkan proses sepenuhnya kepada mekanisme pemerintahan dan aparat terkait. (woke3)