PEKANBARU — Malam yang sunyi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Pelalawan, Riau, mendadak berubah jadi mencekam. Suara benturan keras dan jeritan mencegah sunyi di KM 50+700, Minggu (20/7/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Lima orang tewas, empat lainnya luka-luka dalam kecelakaan beruntun yang melibatkan Nissan Truck Tronton, Hino Truck Balak, dan sebuah Daihatsu Grand Max yang membawa delapan penumpang.
Kronologi Kecelakaan
Menurut Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara, tragedi bermula saat truk tronton Nissan kehabisan bahan bakar dan berhenti di bahu jalan arah Pekanbaru. Dari arah belakang, truk Hino bermuatan kayu mencoba mendahului. Namun nahas, sebuah dump truck muncul dari arah berlawanan.
Di tengah tanjakan gelap dan beban berat, truk Hino gagal menanjak dan rem diduga blong. Pengemudi panik, membanting stir ke kiri. Truk itu lalu mundur tak terkendali, menghantam Nissan Tronton, lalu menabrak minibus Grand Max yang datang dari belakang.
“Truk Hino menyeruduk bagian depan Grand Max, menyeretnya ke jurang,” kata John.
Lima Korban Jiwa, Mayoritas Anak Muda
Mobil Grand Max yang terjun ke jurang membawa delapan orang. Lima di antaranya tewas, termasuk pengemudi:
- Khairul (49), warga Kabupaten Agam
- Deni Hermanto (28), mahasiswa asal Pasaman
- Yasrul (42), pedagang asal Padang Pariaman
- Annisa Putri (19) dan Putri Novia Safriani (26), mahasiswi asal Padang Pariaman
Tiga korban meninggal di lokasi, dua lainnya menghembuskan napas terakhir setelah dirawat intensif di rumah sakit.
Sementara itu, dua orang alami luka berat dan dua lainnya luka ringan. Seluruh korban luka kini dirawat di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci.
Infrastruktur dan Keselamatan yang Dipertanyakan
Kondisi lokasi kejadian — tanjakan tanpa penerangan dan sepi lalu lintas — disinyalir memperburuk situasi. Kecelakaan seperti ini bukan pertama kali terjadi di Jalintim, sebuah jalur vital namun kerap luput dari perhatian.
Truk-truk besar yang kelebihan muatan, kendaraan yang tidak laik jalan, dan minimnya pengawasan serta infrastruktur pendukung, menjadi kombinasi mematikan.
“Kami masih mendalami penyebab pasti, termasuk kondisi kendaraan dan kelalaian pengemudi,” ujar John.
Perlu Evaluasi Menyeluruh
Tragedi ini membuka kembali urgensi pembenahan infrastruktur lalu lintas di ruas-ruas vital seperti Jalintim. Selain itu, pengawasan terhadap kelaikan teknis kendaraan besar juga harus diperketat. Bila tidak, daftar korban hanya akan bertambah panjang. (woke9)