SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tewaskan 5 Orang, Tim TAA Polda Riau Selidiki Kecelakan Beruntun Jalintim Pelalawan

Oleh Ferdi Putra - Reporter
4 Menit Membaca
LAKA LANTAS - Kondisi 3 kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Lintas Timur KM 50, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (21/7/2025) kemarin. Kecelakaan ini mengakibatkan 5 orang tewas.

PELALAWAN – Kecelakaan beruntun yang tragis terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kilometer 50, Desa Kiyap Jaya, Kecamatan Bandar Seikijang, Kabupaten Pelalawan, Riau pada Minggu malam (20/7/2025). Insiden ini merenggut lima nyawa dan menyebabkan empat korban luka-luka, kebanyakan dari mereka adalah penumpang mobil Daihatsu Grand Max.

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelalawan masih mendalami penyebab kecelakaan. Untuk memperkuat penyelidikan, Tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Ditlantas Polda Riau telah diterjunkan ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan merekonstruksi peristiwa.

“Kami sedang mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Tim TAA dari Polda Riau juga sudah turun untuk mendalami penyebab dan kronologi tabrakan,” kata Kasat Lantas AKP Enggarani Laufria SIK, Selasa (22/7/2025).

Kronologi Kecelakaan: Truk Tak Kuat Menanjak, Grand Max Terseret ke Jurang

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kecelakaan melibatkan tiga kendaraan, yakni:

  • Truk tronton BH 8241 HN dikemudikan Tri Ali Darto (44), warga Kota Pekanbaru.
  • Truk Hino pengangkut kayu balak BM 9887 AV yang dikemudikan Selamat (74), warga Batu Bara, Sumut.
  • Mobil penumpang Daihatsu Grand Max D 1239 ZB yang dikemudikan Khairul (49), warga Agam, Sumbar.

Kronologi bermula saat truk tronton kehabisan bahan bakar dan berhenti di bahu jalan sisi kiri arah Pangkalan Kerinci menuju Pekanbaru. Di jalur menanjak dan gelap itu, truk balak datang dari arah yang sama dan berniat mendahului. Namun karena ada kendaraan dari arah berlawanan, pengemudi membatalkan manuver dan menghentikan laju.

Truk balak diduga tidak kuat menanjak dan mulai mundur tanpa kendali. Akibatnya, bagian belakang truk menghantam sisi kanan truk tronton, mendorongnya hingga masuk ke jurang. Dalam waktu bersamaan, Grand Max yang melaju dari arah belakang tidak sempat menghindar dan menabrak bagian belakang truk balak, lalu ikut terseret masuk ke jurang.

“Kondisi truk balak yang mundur dan rem diduga blong menyebabkan Grand Max tergencet di antara dua kendaraan besar. Kerusakan kendaraan sangat parah,” jelas AKP Enggarani.

Korban Jiwa dan Luka

Dari delapan penumpang Grand Max, lima orang meninggal dunia, tiga lainnya mengalami luka. Satu korban luka lainnya adalah sopir truk balak.

Korban meninggal dunia:

  1. Khairul (49) – sopir Grand Max
  2. Annisa Putri (19) – penumpang depan
  3. Deni Hermanto (28) – penumpang tengah kanan
  4. Putri Novia Safriani (26) – penumpang belakang kanan
  5. Yasrul (42) – penumpang belakang tengah

Korban luka-luka:

  • Asyiva Yulia (24) – luka berat
  • Erik Gunawan – luka berat
  • Sopya Tus Suhada (24) – luka ringan
  • Selamat (74) – sopir truk balak, luka ringan

Semua korban telah dievakuasi ke RSUD Selasih Pangkalan Kerinci untuk penanganan medis dan proses identifikasi.

Dicurigai Kelebihan Muatan

Pihak Satlantas belum menyimpulkan apakah truk pembawa kayu termasuk kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) — truk yang melebihi kapasitas muatan atau ukuran dimensi yang ditentukan.

“Kami masih mengkaji apakah truk termasuk kategori ODOL. Pemeriksaan mendalam masih berlangsung,” tambah Enggarani.

Hasil dari Tim TAA akan digunakan untuk mendalami penyebab teknis kecelakaan, termasuk apakah ada pelanggaran peraturan lalu lintas, kelalaian pengemudi, atau faktor teknis seperti rem blong dan beban berlebih.

Kecelakaan ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keselamatan kendaraan berat di jalur rawan seperti Jalintim. Pihak kepolisian menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini sesuai hukum yang berlaku. (woke4)

Bagikan Berita Ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar