SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marc Marquez Selebrasi Pacu Jalur Usai Menangi MotoGP Jerman, Tiru Tarian Rayyan dari Indonesia

M. Faheem Eshaq - Senior Editor Wartaoke.net
Oleh M. Faheem Eshaq - Senior Editor
4 Menit Membaca

PEKANBARU — Kemenangan Marc Marquez di MotoGP Jerman, Minggu (13/7/2025), tak hanya menandai dominasinya di lintasan, tetapi juga menghadirkan momen selebrasi unik yang menyita perhatian dunia. Marquez merayakan kemenangannya dengan gaya pacu jalur, sebuah tarian tradisional khas Indonesia yang sebelumnya viral lewat aksi seorang anak bernama Rayyan Arkhan Dika.

Aksi Marquez terjadi sesaat sebelum ia melintasi garis finis. Pebalap asal Spanyol itu berdiri di atas motor Desmosedici GP25 miliknya dan menirukan gerakan tari pacu jalur — gaya menari energik yang biasa dilakukan di atas perahu pacu khas Riau, Indonesia.

Tarian tersebut menjadi populer secara global setelah video Rayyan Arkhan Dika, bocah asal Indonesia, menari di atas perahu pacu saat perlombaan, menyebar luas di media sosial. Dalam video itu, Rayyan tampil penuh semangat dan percaya diri, hingga menuai pujian warganet internasional. Tarian itu kini dikenal dengan sebutan selebrasi pacu jalur.

Reaksi hangat langsung muncul dari para penonton MotoGP yang menyaksikan langsung balapan di Sachsenring, Jerman. Sorak sorai penonton menggema, sementara staf Ducati di garasi terlihat tersenyum lebar dan bertepuk tangan menyambut aksi selebrasi tak biasa tersebut.

Marc Marquez sendiri tampil luar biasa sepanjang balapan. Ia memimpin dengan selisih waktu lebih dari enam detik dari sang adik, Alex Marquez, yang finis di posisi kedua. Kemenangan ini mempertegas status Marquez sebagai salah satu penguasa sirkuit Sachsenring.

Selebrasi pacu jalur ala Marquez menambah daftar momen viral dari sang pebalap, yang dikenal kerap menyelipkan unsur budaya populer atau tren media sosial dalam setiap perayaan kemenangannya. Kali ini, budaya Indonesia yang ia angkat.

Fenomena tarian Rayyan bahkan sudah menjalar ke dunia olahraga internasional. Beberapa atlet ternama, termasuk dari klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) dan bintang NFL Travis Kelce, terlihat menirukan tarian tersebut dalam unggahan mereka di media sosial.

“Aura Farming”, Tren Baru di Dunia Digital

Popularitas Rayyan Arkhan Dika lewat tarian pacu jalur juga mendorong tren baru di media sosial: aura farming. Istilah ini merujuk pada upaya seseorang membangun citra diri yang menarik, percaya diri, dan penuh karisma di hadapan publik, khususnya di dunia maya.

“Aura farming bukan hanya soal viral, tapi soal bagaimana seseorang bisa memancarkan energi positif yang membuat orang lain ikut tertarik,” ungkap seorang pakar budaya digital dari Universitas Indonesia.

Dalam konteks Rayyan, tarian yang ia tampilkan secara spontan dan percaya diri dianggap sebagai bentuk paling murni dari aura farming — di mana pesona personalnya mampu melampaui batas geografis dan budaya, hingga menarik perhatian tokoh global seperti Marc Marquez.

Tren ini semakin populer di kalangan anak muda global, di mana kepercayaan diri, ekspresi budaya, dan penguasaan panggung, baik nyata maupun digital, menjadi nilai yang sangat dihargai. Di sinilah “aura” menjadi semacam mata uang sosial yang mampu membuka peluang baru, termasuk popularitas instan dan pengakuan lintas negara.

Kini, Rayyan tidak hanya menjadi duta tak resmi budaya pacu jalur, tetapi juga ikon era baru di mana warisan lokal dapat menjadi simbol global — cukup dengan satu tarian dan kepercayaan diri yang tulus. (woke1)

Bagikan Berita Ini