PEKANBARU – Imbas dari aksi unjuk rasa ribuan warga dan mahasiswa yang menolak relokasi dari kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), arus lalu lintas di sekitar Kantor Gubernur Riau dialihkan sejak Senin pagi (21/7/2025). Satlantas Polresta Pekanbaru telah menerapkan skema pengalihan untuk mengurai potensi kemacetan.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol I Made Juni Artawan, menjelaskan bahwa pengalihan dimulai sejak pukul 06.30 WIB. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi padatnya arus kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman dan sekitarnya, lokasi utama massa berkumpul.
“Dalam rangka adanya aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, maka Satlantas melakukan pengalihan arus di sekitar Jalan Jenderal Sudirman arah selatan menuju utara,” ujar Kompol Made.
Berikut rincian skema pengalihan arus lalu lintas hari ini:
- Dari arah Bandara SSK II menuju pusat kota: kendaraan dialihkan ke kiri, masuk Jalan Cut Nyak Dien II lalu ke Jalan Ahmad Yani.
- Dari Jalan Tuanku Tambusai: dialihkan ke Jalan Cut Nyak Dien II, lalu ke Jalan Ahmad Yani.
- Dari Jalan Gajah Mada ke Jalan Ahmad Yani/Ramayana: kendaraan diminta belok kiri di Bundaran Tugu Zapin, lalu memutar di bawah flyover depan Pos Polisi Gurindam 2.
- Dari Jalan Ahmad Yani ke Sudirman: diarahkan masuk lewat Jalan Muslimin.
Baca Juga
Pengalihan ini bersifat situasional dan akan menyesuaikan kondisi lapangan. Petugas gabungan disiagakan di sejumlah titik simpul jalan untuk mengatur arus dan membantu pengendara.
“Kami mengimbau pengendara untuk menghindari jalur sekitar kantor gubernur dan mengikuti arahan petugas. Cari rute alternatif agar tidak terjebak macet,” kata Kompol Made.
Aksi unjuk rasa ini dipusatkan di Jalan Gajah Mada mulai pukul 09.00 WIB. Massa dari Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Pelalawan (AMMP) akan membawa mobil komando, pengeras suara, dan berbagai atribut penolakan relokasi dari kawasan TNTN.
Pengendara yang akan melintasi pusat kota Pekanbaru disarankan memantau kondisi lalu lintas dan menghindari kawasan Kantor Gubernur Riau selama aksi berlangsung. Pemerintah daerah dan kepolisian menjamin aksi akan berlangsung tertib, namun tetap menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk menghindari penumpukan kendaraan. (woke2)
