SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berduka, BEM Nusantara Tolak Undangan Presiden Jokowi

M. Faheem Eshaq - Senior Editor Wartaoke.net
Oleh M. Faheem Eshaq - Senior Editor
2 Menit Membaca

Wartaoke.net Jakarta- Pengurus Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara mengeluarkan surat terbuka untuk presiden Joko Widodo. Mereka menolak undangan Jokowi ke istana untuk melakukan audiensi mengenai aksi unjuk rasa menolak RKUHP dan UU KPK.

Dalam surat yang ditandatangani koordinator pusat BEM Nusantara Hengky Primana ini disebut alasan kenapa BEM Nusantara menolak undangan tersebut.

“Mohon dapat dipahami bahwa kami aliansi BEM Nusantara sedang berduka dengan adanya kawan seperjuangan yang tertangkap, terluka sampai meninggal dunia,” isi surat tersebut.

Dilansir dari cakaplah.com, Koordinator Pusat BEM Nusantara yang juga merupakan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) Hengky Primana mengatakan, pihaknya memang menolak undangan tersebut.

“Presiden Jokowi mengundang semua yang melakukan aksi untuk hadir. Dan kita dari pengurus pusat BEM Nusantara tak hadir karena masih berduka,” tukas Hengky.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan BEM seluruh Indonesia batal dilakukan hari ini, Jumat (27/9/2019).

Diketahui BEM sendiri menolak bertemu dengan mantan Wali Kota Solo tersebut.

“Ya namanya merencanakan, bisa saja tertunda,” kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Pratikno mengklaim pertemuan hari ini batal bukan karena ada penolakan dari mahasiswa. Ia menyebut bahwa pertemuan Jokowi dengan mahasiswa belum terjadwal.

“Belum ada jadwal, nanti ada beberapa pertemuan sore ini, tapi dengan BEM kelihatannya belum,” ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan akan bertemu dengan mahasiswa dari Aliansi BEM seluruh Indonesia. Namun, Aliansi BEM seluruh Indonesia menolak pertemuan yang dilakukan di Istana.

Mereka meminta pertemuan dilakukan di tempat yang terbuka agar bisa disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.

“Dilaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional,” kata Koordinator Pusat Aliansi BEM seluruh Indonesia, Muhammad Nurdiyansyah. (Lis)

Bagikan Berita Ini