BENGKALIS — Sejumlah merek beras premium yang tengah menjadi sorotan nasional karena diduga dioplos ternyata sudah beredar di wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau. Temuan ini diungkap oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis setelah melakukan pengecekan ke sejumlah pedagang.
“Kita sudah lakukan pengecekan terkait beberapa merek beras tersebut, ternyata sebagian ada dijual pedagang,” ujar Kabid Pengembangan Perdagangan Disdagperin Bengkalis, Muhammad Samsir Nirwansyah, Selasa (15/7/2025).
Meski demikian, belum ada tindakan penarikan produk dari peredaran. Disdagperin masih menunggu hasil uji laboratorium dari pusat dan arahan resmi dari pemerintah pusat terkait status hukum beras-beras tersebut.
“Beberapa merek beras premium yang diberitakan dugaan oplosan ini masih dilakukan pengecekan lab di pusat. Hasilnya belum kita terima,” jelas Samsir.
Pedagang Siap Tarik Produk Jika Terbukti
Menurut Samsir, pihaknya juga telah berkoordinasi langsung dengan para pedagang yang menjual merek-merek tersebut. Menariknya, para pedagang mengaku baru mengetahui soal isu pengoplosan dari pemberitaan media.
“Beberapa pedagang yang kita temui, siap mereturn produk tersebut jika memang terbukti oplosan dari hasil pemeriksaan kepada distributornya,” tegas Samsir.
Menunggu Komando dari Pusat
Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Bengkalis belum bisa mengambil tindakan lanjutan karena masih menunggu kebijakan dan instruksi dari pemerintah pusat. Disdagperin Bengkalis menyatakan siap bertindak jika hasil laboratorium membuktikan adanya pelanggaran mutu maupun takaran.
Langkah antisipatif ini menjadi bentuk kesiapsiagaan daerah dalam merespons isu pangan yang mencuat secara nasional. Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan Polri sebelumnya telah menyatakan bahwa dari 10 merek beras premium yang diperiksa, hanya satu yang memenuhi standar mutu. Bahkan, 212 merek telah dilaporkan ke penegak hukum karena diduga melanggar ketentuan mutu dan HET (Harga Eceran Tertinggi). (woke2)

