ROKAN HILIR — Sebuah acara keagamaan di Kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, berujung petaka. Ratusan warga yang menghadiri wirid yasin pada Sabtu (12/7/2025) dilaporkan mengalami gejala keracunan massal, seperti sakit perut, pusing, hingga diare, dan harus mendapatkan perawatan medis.
Acara yang semula berlangsung khidmat di kediaman warga bernama Arianto alias Ari Kibot dan Juliana alias Juli, menjadi perhatian aparat dan tenaga medis setelah puluhan warga mulai mengeluhkan kondisi tubuh yang tidak normal keesokan harinya.
“Jajaran kita bersama petugas medis telah melakukan langkah-langkah penanganan darurat serta pendataan korban secara sistematis. Koordinasi juga dilakukan dengan instansi terkait untuk mempercepat investigasi,” ujar Kapolsek Pujud AKP Boy Setiawan, Senin (14/7/2025).
Menurut Kapolsek, makanan yang dikonsumsi pada acara tersebut disiapkan secara gotong royong oleh warga. Dugaan awal mengarah pada keracunan makanan sebagai penyebab utama gejala yang dialami para korban.
“Dari hasil awal pemeriksaan pihak Puskesmas, kuat dugaan keracunan makanan menjadi penyebab utama gejala yang dialami para korban,” jelasnya.
BPOM Dumai Turun Tangan, Sampel Makanan Diuji
Guna memastikan penyebab pasti kejadian tersebut, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dumai turut melakukan investigasi. Tim BPOM telah mengambil sampel makanan dan muntahan korban untuk diuji di laboratorium.
“Penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebab pasti keracunan masal tersebut. Pemeriksaan lanjutan terhadap bahan makanan yang digunakan dan proses pengolahan turut menjadi perhatian utama,” ungkap AKP Boy.
Pihak kepolisian juga masih melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi warga, dan berkomitmen untuk segera menginformasikan hasil penyelidikan kepada publik begitu uji laboratorium rampung.
Warga Diminta Waspada
AKP Boy mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan jika menemukan anggota keluarga yang mengalami gejala serupa, agar dapat segera ditangani dan mencegah meluasnya kasus.
Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, situasi ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap standar kebersihan dan keamanan pangan, bahkan dalam kegiatan berskala lokal sekalipun. (woke6)

