Home / Riau / Miftahul Syamsir : Tak Pernah Saya Terima Uang dari Pj Walikota Pekanbaru

Miftahul Syamsir : Tak Pernah Saya Terima Uang dari Pj Walikota Pekanbaru

WARTAOKE.NET, PEKANBARU –  Akhirnya Miftahul Syamsir pelapor/korban Penganiayaan dan Pengeroyokan Epi Taher Cs memberikan klarifikasi dan meluruskan mengenai pencabutan Kuasa Hukumnya kepada Mirwansyah Cs selaku pengacara sejak awal berada di Rumah Sakit.

” Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas perhatian Mirwansyah Cs, terkait hal itu sebenarnya sudah saya sampaikan langsung alasannya kepada beliau, ” sebut Miftahul dalam keterangan tertulis. Sabtu, (22/10/2022).

Jadi gini bang lanjutnya, “Perdamaian ini terjadi sama sekali bukan karena ada hal-hal tertentu seperti di pemberitaan sebelumnya, ini memang keputusan keluarga besar dan dari hati,” ungkap Uul sapaan akrab Miftahul Syamsir.

” Aku yang berpikir sebagai korban, jika aku membalas ini, hubungan keluarga aku dengan keluarga ET jadi ga harmonis lagi, karena orang tua ET merupakan guru silat gaek aku,” kata Uul.

Sementara itu, Syamsir Alam (Orang tua Uul) yang merupakan murid pertama Perguruan Silat Sesiki (Seni Silat Keimanan) Kecamatan 50 Tanjung Rhu sekitar tahun 1974 – 1975 ingat akan komitmen antara murid dengan guru.

” Antara murid dan guru terjalin hubungan keluarga, guru dan murid adalah anak guru, berarti anak murid adalah anak guru, dan disumpah (potong ayam dan nasi kuning), ” ungkap Orangtua Uul menambahkan.

Lebih lanjut Miftahul menyampaikan bahwa lewat musibah yang hampir menghilangkan nyawanya itulah keluarga mereka disatukan kembali.

Miftahul juga menyampaikan bahwa ia sangat bersyukur orang tuanya masih sehat diumur 74 tahun, dan merasa tidak berbakti jika hanya memikirkan dirinya sendiri.

” Keluarga mereka dengan keluarga aku sudah sejak lama putus komunikasi, sejak 20 tahun lalu, mendengar cerita mereka saat itu, dan membayangkan begitu mirisnya mereka disatukan lewat peristiwa ini,” ungkap Uul.

” Coba abang bayangkan diposisi aku. Apa harus aku teruskan ini ? Setelah aku diberikan kesempatan hidup kembali untuk benar-benar bermuhasabah diri dikehidupan ini,” sebut Uul.

Pertimbangan Miftahul lainnya jika kasus ini dilanjutkan adalah karena suasana damai orang tuanya dan keluarga besarnya, dan disatu sisi keluarga ET sudah menunjukkan sikap bersalahnya atas kejadian tersebut.

” Hidup ini aku ikuti sesuai rencana Tuhan aja bang, ga ada yang aku takuti jika aku sudah berkata benar. Apa harus aku ikuti ego aku, tapi jika itu bisa membuat kondisi aku baik-baik lagi gpp bang,” sebut Uul.

” kondisi aku juga belum sepenuhnya pulih, aku pastikan, ga ada yang kuat di posisi aku, yang mau kejadian yang aku alami ini menimpa dirinya dan ga ada yang bisa punya pemikiran seperti aku, ” ungkap Uul.

Diakhir keterangannya Miftahul juga meluruskan, ” tidak benar Pj. Walikota Muflihun yang datang pada (16/10/22) memberikan uang untuk berdamai, uang itu dari tamu yang ikut datang sekedar membantu biaya pengobatan. Jadi saya mohon dengan sangat bagi pihak-pihak yang terkait, tolong dengan sangat sudahi Fitnah-fitnah ini, kondisi saya sekarang masih dalam tahap pemulihan, jahitan dikepala saya aja belum tanggal, saya mau tenang dan jangan sesekali ukur saya dengan uang, saya sudah cukup sabar dan tahan diri, ungkap Uul dengan memperlihatkan rasa sedihnya. 

” Ditambahkannya, mereka diluar taunya cuma kulitnya aja, senang melihat orang susah, ribut melihat orang baik baik saja, ” tutup Uul.

Sebelumnya, Jumat, (21/10/22), Mirwansyah, SH mantan Penasehat Hukum dari Miftahul Syamsir melalui video yang tayang di media sosial mengatakan bahwa, PJ. Walikota Pekanbaru, Muflihun mendatangai kediaman Miftahul Syamsir dan memberikan sejumlah uang kepada beliau.

” Hari Minggu, (16/10/22) Pj. Walikota Pekanbaru, Muflihun mendatangi kediaman Miftahul dan memberikan sejumlah uang saat itu yang tanpa ada komunikasi dan koordinasi kekami selaku Penasehat Hukum nya yang dibenarkan oleh Miftahul sendiri dengan alasan kepedulian walikota saja pada saat itu,” sampaikan Mirwansyah dalam video tersebut. ***