WARTAOKE.NET, PEKANBARU – Statement Sekretaris daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil dalam pernyataan di beberapa media online yang menyampai kan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan segera membayarkan insentif bagi RT dan RW untuk bulan April 2022 ini menjadi perhatian salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat di Riau, apakah dibayar atau tidak.
Dulu, waktu masih Walikotanya Firdaus, didalam pemberitaan di beberapa media, Sekda M. Jamil juga pernah berstatman akan membayar intensif RT/RW selama 1 Tahun atau tepatnya 12 bulan. Dan realisasinya hanya 6 bulan saja. Dan sisanya, 6 bulan lagi entah kemana?. Sehingga, saat itu Forum Komunikasi (FK) RT/RW pernah menggelar aksi damai dan meminta Pemko Pekanbaru membayarkan insentif ketua RT/RW selama 12 bulan tahun 2020 serta meminta Pemko untuk membuat Perda untuk anggaran RT/RW tahun 2021 dibayarkan selama 12 bulan yang saat itu langsung diterima oleh Sekda Muhammad Jamil sesuai dengan ucapan dan komitmen pak wali saat menerima perwakilan dari FK RT/RS kota Pekanbaru.
Hingga pada tahun ini, Sekda Pekanbaru M. Jamil terus berjanji dana insentif RT/RW yang sudah dianggarkan selama setahun akan segera dicairkan oleh BPKAD.
Mendengar pemberitaan tersebut, Ketua DPD LSM GEMPUR Riau mengomentari statement Sekda kota Pekanbaru tersebut.
” Bosnya kan udah ganti. Mungkin kali ini, Sekda, M.Jamil akan menepati janjinya untuk membayar Intensif RT/RW. Akan tetapi, pertanyaannya, sisa intensif RT/RW yang selama 6 (enam) bulan waktu kepemimpinan walikota Pekanbaru Firdaus, sudah dibayar atau belum?,” Singgung Bung Arif sapaan akrabnya, Sabtu, (28/05/2022).
Lanjut Arif, langkah dan sikap PJ Walikota Pekanbaru saat ini yang memerintahkan Sekda untuk membayarkan Intensif RT/RW sangat tepat dan kita apresiasi. Realisasinya kita lihat nanti.
” Muflihun sangat cepat. coba kalau Walikotanya masih firdaus, mungkin stateman Jamil yang sudah tayang di beberapa media hanya sekedar wacana atau seperti kenyataan hanya membayar beberapa bulan saja intensif RT/RW yang ada di Pekanbaru ini tanpa kejelasan, ketusnya.
Lihat saja, Banyak dana APBD mulai puluhan dan ratusan miliar sia-sia terbuang karena tidak pada tempatnya sewaktu dipimpin Firdaus. Seperti, rehab kantor walikota di Sudirman yang sekarang menjadi Gedung MPP beserta isinya yang menghabiskan anggaran puluhan miliar. Selanjutnya, pembangunan komplek perkantoran di tenayan raya yang menyedot anggaran ratusan miliar yang hingga saat ini, tak kunjung rampung pengerjaannya. Kemudian, Plesiran ke Mesir bersama beberapa kadisnya. Untuk apa itu?, dan untuk siapa itu?. Apakah untuk masyarakat?. Ucap bung Arif geram sambil tersenyum.
Saat ini, Pemimpin di Pemko sudah berganti. Dan semoga, PJ Walikota Pekanbaru Muflihun saat ini bekerja untuk melalui hati dan masyarakat di kota bertuah ini, dan selalu hati – hati dalam menggunakan dana APBD. Karena, selain pertanggungjawabannya ke masyarakat Pekanbaru juga ke Tuhan Yang Maha Kuasa. Sambungnya.
” Baru beberapa hari saja dipimpin Muflihun, persoalan sampah yang selama ini menjadi masalah langsung terselesaikan. Sehingga, jalanan sudah di Pekanbaru sudah bersih, meskipun tidak keseluruhan nya. Sekarang masalah pembayaran intensif RT/RW. Jamil yang menjabat Sekda sudah berstatmen di media dan berjanji akan membayar intensif RT/RW. Mari kita lihat realisasinya dari Sekda yang akan dicairkan BPKAD. Saya yakin, PJ Walikota akan langsung perintahkan BPKAD untuk mencairkan intensif RT/RW. Dan tidak hanya sekedar embel-embel di media seperti sebelumnya. Dimana, Sekda janji akan bayar intensif RT/RW selama 1 Tahun yang kenyataannya hanya 6 bulan,” Tutup Arif.
Sementara itu, Sekdako Pekanbaru, M. Jamil saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp ke nomor Hp. 081365146*** tidak menjawab dan membalas konfirmasi media ini seperti biasanya. ***/Tim