WARTAOKE.NET, PEKANBARU – Puluhan pekerja/buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F-SPTI) datangi gudang J&T di Jalan Tuanku Tambusai, Nangka untuk menuntut hak-hak para pekerja yang tidak diberikan oleh pihak perusahaan.
” Selama ini hak kami (pekerja/buruh) dikebiri, dan tidak diberikan oleh pihak J&T kargo. Jadi, kedatangan kami disini untuk membuktikan bahwa SPTI ini ada, dan meminta hak kami untuk diberikan sesuai dengan peraturan Undang-Undang yan berlaku,”. Sampaikan Amrizal selaku Ketua DPC SPTI Pekanbaru. Kamis, (31/03/2022)
Jadi kami berharap untuk kedepannya, pihak-pihak perusahaan tolong akui keberadaan kami (SPTI) jangan kami dipandang sebelah mata. Sambungnya.
Ketua DPC SPTI ini juga menekankan kepada pihak J&T Kargo agar tidak mengadu domba SPTI dengan masyarakat atau siapapun.
” Hak kami jangan dihilangkan, dan jangan di adu domba. Kami hanya ingin menuntut pekerjaan bukan dengan cara premanisme seperti tadi,”. Tekannya.
Tadi sudah mediasi dengan pihak keamanan dan kepolisian. Jadi kita tunggu itikad baik dari pihak perusahaan dan ada solusi untuk kami (SPTI) dapat dipekerjakan disini. Singkatnya.
Sementara itu, Ketua DPC K SPSI kota Pekanbaru dan juga Sekretaris DPC SPTI kota Pekanbaru, Imelda Samsi mengatakan, bahwa kedatangan mereka hari ini untuk mempertanyakan kepada pihak perusahaan maksud dan tujuannya perusahaan J&T membenturkan kami (SPTI) dengan oknum aparat dan masyarakat Flores yang ada disini.
” Hanya Miskomunikasi. Akan tetapi, kami sesalkan suasana tadi sempat ribut karena ada oknum aparat dan saudara kita dari Flores yang memback up gudang J&T ini. Jadi, untung pihak dari Polresta Pekanbaru dan Polsek Sukajadi langsung turun kelokasi dan cepat mengamankan lokasi agar tidak terjadi keributan,”. Ucap Imelda.
Jadi harapan kami, kepada setiap perusahaan-perusahan yang ada di Bumi Lancang Kuning ini adalah baromete dan contoh kepada setiap perusahaan – perusahaan untuk memberikan hak pekerja, apalagi yang tempatan. Jangan bayar oknum-oknum yang tidak mempunyai kepentingan dan akan memperkeruh suasana.
” Kami ini ada, kami ini nyata, kami ini bukan bayang-bayang semu. Jadi, tolong kami diperhatikan dan dilibatkan dalam suatu pekerjaan. Karena antara pekerja dan perusahaan adalah mitra, dimana saling membutuhkan satu dengan yang lain. Jangan berikan uang kepada oknum-oknum yang salah sasaran, tapi berikanlah uang itu kepada pekerja/buruh yang ingin bekerja dengan profesional sesuai undang-undang yang berlaku,”. Singkatnya tegas.
Sementara itu, Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Henky mengatakan, mereka mendapatkan informasi bahwa ada keributan di J&T Kargo jadi langsung turun untuk mengamankan situasi.

” Perintah pak Kapolresta untuk kesini karena ada keributan pekerja dari SPSI dengan pihak Gudang J&T. Jadi, karena ada suatu hal untuk mengamankan suasana dan menghindari kemacetan kita lakukan mediasi,” Sampaikan Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Henky.
Hadir juga kapolsek Sukajadi, Kasat Reskrim dan personel lainnya. Dan tadi sudah disampaikan, bahwa pada hari Senin, (04/04) kita akan melakukan mediasi kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini.
” Hari Senin, (04/04) pihak perusahaan dan K-SPSI kita undang di Polresta Pekanbaru untuk mediasi agar menemukan solusi dan titik terang terkait permasalahan hari ini,”. Singkat AKBP Henky. ***