WARTAOKE.NET, PEKANBARU – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau (UIR) mendatangi Gedung DPRD Provinsi Riau dan menggelar aksi damai untuk meminta Pemerintah menstabilkan harga minyak goreng (Migor) yang 2 kali lipat harganya menjelang bulan suci Ramadhan.
Dari Pantauan, Senin siang, (28/03) aksi damai mahasiswa UIR tersebut, selain membawa spanduk dan pengeras suara untuk orasi serta ada juga membawa “Pocong” sebagai simbolis bentuk matinya pengawasan DPRD Riau dan sikap Pemerintah terhadap persoalan yang dialami masyarakat Indonesia yang ada di Riau terutama Pekanbaru terkait melambungnya harga Migor.
” Kami membawa 3 tuntutan ke DPRD Provinsi Riau. 1. Meminta Pemerintah untuk secepatnya menstabilkan harga Minyak goreng (Migor) secara Nasional dan menindak tegas para Mafia dan juga instansi yang terlibat. 2. Meminta Pemerintah untuk menjaga dan menstabilkan harga pangan dan sembako menjelang bulan suci Ramadhan. Dan yang terakhir, 3. Meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot M. Lutfi selaku Menteri Perdagangan Republik Indonesia karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya,”. Sampaikan salah satu Mahasiswa kepada Wartaoke.net.
Sebelum tuntutan aksi dari para Mahasiswa diterima dan ditandatangani perwakilan DPRD Provinsi Riau, para Mahasiswa UIR sempat kecewa lantaran pagar kantor DPRD Provinsi Riau tertutup dari rakyatnya sendiri yang membuat suasana sempat tegang dengan aparat yang berjaga disana.
” DPRD Riau ini adalah rumah rakyat dan tempat penyaluran aspirasi rakyat. Kenapa hari ini, kantor DPRD Riau tertutup rapat untuk Rakyat. Kemana rakyat akan mengadu jika gerbang kantor DPRD ini ditutup untuk Rakyat. Kami ingin Anggota Dewan yang dipilih oleh rakyat untuk hadir dan mendengarkan keluh kesah rakyat hari ini,”. Ucap Ahmad Yusuf selaku Korlap.
Kami ingin Pemerintah secepatnya menstabilkan harga Migor agar rakyat tidak menjerit dan semakin sengsara karena ekonomi sekarang ini sudah sulit.
” Ekonomi sulit, sementara kebutuhan pangan dan sembako setiap hari semakin meningkat, apalagi menjelang bulan suci ramadhan ini. Bagaimana, bisa masyarakat membeli kebutuhan pangan dan sembako jika semua harga naik,”. Ucapnya.
Jadi, kami meminta kepada DPRD Provinsi Riau untuk mengawasi kinerja Pemerintah dan menstabilkan pangan dan sembako sebelum bulan suci Ramadhan kita jalani. Singkatnya. ***