WARTAOKE.NET, PEKANBARU – Puluhan Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kampar (AMK) meminta Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya Kejati dan Polda Riau untuk mengusut dan mengungkap beberapa kasus yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat wakil ketua DPRD Provinsi Riau.
” Kami dari AMK meminta Aparat Penegak Hukum (APH) khususnya Polda Riau untuk mengusut kasus keji yang diduga dilakukan oknum wakil ketua DPRD Provinsi Riau yang bernama Agung Nugroho dengan cara melakukan pembunuhan anaknya yang masih bayi berumur 2 bulan bernama Yusuf (Alm) dan menjebak istrinya yang bernama Gisella dengan memakai narkoba dan memalsukan surat nikah,”. Sampaikan Cecep saat melakukan orator di depan Gedung Kejati Riau Jalan. Sudirman. Jumat, (11/03/2022).
Lanjut Cecep, bahwa kasus keji ini tidak mencerminkan bahwa, Agung Nugroho selaku wakil rakyat Provinsi Riau dan meminta bapak Kapolda Riau turun tangan untuk mengungkap kasus keji tersebut. Sambungnya.
Cecep mengatakan dugaan pembunuhan bayi Gisella dilakukan lantaran ibu kandung Agung Nugroho menganggap bayi yang dilahirkan tersebut sebagai anak haram. Akan tetapi, menurut kita (AMK) bayi tersebut tidaklah anak haram.
“Kepercayaan kita, itu tidak haram,”. Tegasnya.
Cecep menegaskan akan menyeret kasus dugaan pembunuhan tersebut ke Polda Riau. Cecep juga mengaku mengetahui dan menjamin terkait kasus dugaan pembunuhan tersebut.
“Kami akan membuat laporan ke Kejati Riau, dan Polda Riau sebagai bentuk kekecewaan kami dan kepedulian kemanusian kami kepada masyarakat Pekanbaru,”. Singkatnya Cecep.
Sementara itu, wakil ketua DPRD Provinsi Riau tersebut ketika di konfirmasi pada sabtu siang, (12/03) ke nomor hp 0812 3997 7*** melalui pesan singkat belum menjawab konfirmasi media ini hingga berita ini tayang. ***
