Home / Riau / Mengenal 3 Atlet Sambo Riau Peraih Medali Emas dan Perak PON XX Papua 2021

Mengenal 3 Atlet Sambo Riau Peraih Medali Emas dan Perak PON XX Papua 2021

PEKANBARU, WARTAOKE.NET

Olahraga Sambo merupakan olahraga yang berasal dari negara Rusia. Akan tetapi, saat ini olahraga Sambo bukan lagi olahraga yang hanya dimiliki negara rusia saja Melainkan olahraga Sambo sudah menjalar ke negara kita (Indonesia) dan sudah menjadi olahraga favorit di beberapa daerah bahkan sampai ke Provinsi Riau.

Di Riau sendiri, Olahraga Sambo masih awam ditelinga masyarakat, khususnya kota Pekanbaru. Akan tetapi, jangan memandang sebelah mata olahraga Sambo ini. Terbukti, para atlet Sambo, Agus Sapri, Agus Tianto dan Budi yang mengikuti Eksibisi PON XX Papua 2021 dapat mengharumkan nama Provinsi Riau melalui ajang bergensi tersebut dengan membawa 2 (Dua) medali emas dan 1 (Satu) Perak.

Agus Sapri, Pria Kelahiran 1998 ini contohnya, Salah satu atlet muda Sambo yang berhasil mengharumkan nama Riau dengan membawa medali emas di Cabor Eksibisi PON XX Papau 2021.

Berasal dari Indragiri Hilir, Agus Sapri ini terlahir dari keluarga sederhana, namun punya jiwa semangat untuk maju. Dia juga terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Islam Riau (UIR) kota Pekanbaru.

Agus Sapri Atlet Sambo Peraih Medali Emas PON XX Papua 2021
Agus Sapri Atlet Sambo Peraih Medali Emas PON XX Papua 2021

“Kegiatan sehari-hari saya latihan seperti biasa di camp Badnur Medisa dan tinggal di camp sambil latihan serta menempuh pendidikan kuliah di UIR,”. Sampaikan Agus Sapri kepada awak media. Selasa, (12/10/2021)

Diceritakannya, banyak pengalaman yang didapat sebelum persiapan cabor Eksibisi PON XX Papua 2021.

” Pengalaman yang saya dapat sebelum persiapan di ajang bergengsi cabor Eksibisi PON XX di Papua, sempat mengalami cidera tangan kanan dan jari telunjuk di sebelah kiri. Dimana, sebelum 2 minggu keberangkatan mengalami cidera. Namun semua itu bukan halangan bagi saya untuk terus maju membawa dan mengharumkan nama Riau di Ajang bergengsi tersebut,”. Katanya

Dan Alhamdullilah, berkat dukungan kedua orang tua beserta keluarga dan tim Sambo Riau, saya mendapatkan medali emas dan pertandingan terbaik (The Best) di kelas 58 Kg. Sambungnya

Harapan saya ke depan, semoga banyak anak muda di Riau yang menyukai olahraga Sambo ini dan menjauhi hal – hal yang merusak generasi muda. Seperti Narkoba dan Lainnya. Kemudian untuk ajang selanjutnya, saya berharap bisa meraih medali emas kejuaraan nasional (kejurnas) di bandung dan seleknas di ajang akhir pertengahan atau akhir November tersebut.  Karena, medali emas tersebut adalah peluang untuk karir saya agar masuk pelatnas mewakili Indonesia di Kejuaraan ASEAN di Bali,”. Ungkapnya.

Jadi, saya berharap kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Kab/kota agar kami para atlet muda Sambo ini diperhatikan dan diberikan fasilitas untuk latihan, agar kami dapat membawa harum nama Riau baik di ajang Nasional dan Internasional, serta dapat memotivasi generasi muda agar mencintai kehidupan dengan hidup sehat dan berolahraga. 

” Semoga Pemerintah Provinsi Riau dan Kab/Kota mendukung olahraga Sambo dan memfasilitasi tempat latihan para atlet. Dan dapat memperkenalkan olahraga Sambo kepada generasi milenial saat ini untuk berolahraga dan pola hidup sehat”. Singkatnya.

Kemudian, Agus Tianto, Atlet Sambo kelahiran 1997 ini merupakan anak dari pasangan ayah dan ibu yang berasal dari kerinci Provinsi Jambi. Agus Tianto, selain menjadi Atlet Sambo, rupanya bekerja sebagai petugas keamanan (Security) di sebuah Perusahaan Swasta pembuatan kue (Vanhollan) di Pekanbaru.

” Awal karir saya masuk menjadi atlet pada Tahun 2017 dan waktu itu saya masih menjadi atlet wushu di kerinci (Jambi) dan selama 2 tahun dan sudah mengikuti pertandingan daerah. Namun, karna kurangnya ekonomi, saya memutuskan untuk merantau ke Pekanbaru Riau dan mencari info tempat latihan di media sosial (medsos). Setelah saya mendapatkan info tempat latihan, lalu saya mulai mengikuti latihan di sela sela waktu bekerja sebagai petugas keamanan (Security),”. Sampaikan Agus Tianto peraih Medali Emas yang menang TKO di Final mengahadapi atlet DKI Jakarta.

Agus Tianto, Atlet Sambo Peraih Medali Emas PON XX Papua 2021
Agus Tianto, Atlet Sambo Peraih Medali Emas PON XX Papua 2021

Pada bulan Oktober 2019, pertama kali memulai latihan beladiri sambo dan saat itu tempat latihan bertempat di badnur media Jalan belimbing dan dilatihan oleh Kepala pelatih Wineka. Seiring berjalan nya waktu saya bergiat berlatih untuk menjadi yang terbaik. Tambahnya

Dan Pada bulan Februari 2020, saya terpilih untuk mewakili Riau di Kejurnas. Namun, Kejurnas tersebut dibatalkan karena pandemi Covid 19. Selanjutnya, pada bulan April 2021, saya kembali di pilih untuk mewakili riau di Kerjurnas. namun lagi dan lagi pandemi menghalangi langkah saya untuk berangkat kejurnas. Dan, pada bulan Juli 2021 kembali lagi terpilih untuk kejurnas di bandung. persiapan demi persiapan pun saya lakukan baik dari segi fisik,waktu,tenaga, bahkan saya sampai menjual barang berharga saya demi persiapan kejurnas tersebut. namun, batal lagi kejuaraan tersebut dengan alasan  yang sama yaitu pandemi.

” Saya sudah 3 kali terpilih untuk mewakili Riau di Ajang Kejurnas, pada bulan Februari 2020, April 2021 dan Juli 2021 batal karena Pandemi. Tetapi, tidak mematahkan semangat saya untuk menjadi seorang atlet Sambo yang profesional,”. Sampaikan Agus Tianto

Dan pada akhirnya di bulan September 2021, awal saya dipilih untuk mewakili Riau di PON XX Papua 2021. Persiapan pun mulai kami lakukan dalam kurun waktu 1 bulan. pada saat latihan saya mengalami cidera pada lutut saya namun dengan tepat saya yang keras saya lawan rasa sakit untuk tetap giat berlatih.

Sungguh hal yang tidak mudah bagi kami para Atlet Sambo untuk meraih Medali. Karena, tim kami sempat di pandang sebelah mata oleh atlit-atlit lain. tapi kami tidak ambil pusing, karna tujuan kami untuk memberi yang terbaik.

” Sempat dipandang sebelah mata, tapi kami tidak ambil pusing dan memberikan penampilan terbaik saat itu,”. Katanya.

Berjalannya waktu, tim bisa memenangkan setiap pertandingan. Dan, saya pertama berhadapan dengan atlet asal kalbar, alhamdulillah saya memenangkan pertandingan. Kemudian,berhadapan  dengan atlet tuan rumah Papua menang. Dan melaju ke babak final berhadapan dengan atlit asal DKI Jakarta. Dibabak Final, Awal nya saya gugup, apalagi berhadapan dengan atlit asal ibu kota. namun tekad saya mengalahkan rasa gugup da saya ingin membuat ibu dan seluruh orang yang telah berharap kepada saya menjadi bangga.

Dengan tekad kuat dan didukung oleh Kepala Pelatih dan Ketum, Pak Ian Machyar, saya memasuki arena pertandingan. Dan kurang dari 3 menit, saya bisa menjatuhkan lawan hingga tidak bisa melanjutkan pertandingan (TKO). Disitu saya langsung sujud syukur dan memeluk Coach dan Ketum Persambi Riau.

Jadi, harapan saya kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota agar membantu untuk memfasilitasi kami untuk latihan, karena tempat latihan kami kurang memadai dan juga kami berharap kepada anak muda di Riau terkhusus kota Pekanbaru agar menikmati masa muda dengan berolahraga dan jauhi narkoba serta lainnya yang merusak tubuh. 

” Semoga, Pemerintah Riau dan Kabupaten/Kota memperhatikan kami dan memberikan fasilitas untuk latihan dan kepada kaum muda untuk hidup sehat dengan berolahraga dan jauhi narkoba,”. Pungkas Agus Tianto

Selanjutnya, Bima Agung Purnomo Pria Kelahiran 1994 dan asli Pekanbaru ini mengatakan, dirinya menjadi seorang atlet Sambo dengan banyak latar belakang dan dibesarkan dengan keluarga yang sangat sederhana.

” Menjadi atlet Sambo dengan banyak latar belakang dan keluarga yang sederhana. Sejak kecil dididik ala militer oleh sesosok Ayah (Almarhum) dan kasih sayang seorang ibu,”. Sampaikan Bima Peraih Medali Perak di Ajang PON XX Papua 2021.

Saya menempuh pendidikan selama 3 (Tiga) tahun setingkat SMP di pondok pesantren Alkautsar, Pekanbaru. Kemudian, sekolah di SMK Negeri 1 Pekanbaru. Setelah itu, melanjutkan kuliah di UIR dengan jurusan Psikologi hingga semester 3 pada tahun 2012. Sambungnya

Bima Agung Purnomo, Atlet Sambo Peraih Medali Perak PON XX Papua 2021
Bima Agung Purnomo, Atlet Sambo Peraih Medali Perak PON XX Papua 2021

Pada tahun 2013, saya berhenti kuliah dan bekerja sebagai tukang cuci mobil, tukang bangunan, tukang salon mobil, supir, tukang cuci piring di cafe/restaurant dan ojek makanan. Karena keadaan saat itu berubah drastis. Usaha kayu ayah saya jatuh bangkrut. 

” Jadi, karena ekonomi keluarga, pada Tahun 2013 saya berhenti kuliah dan mulai bekerja sebagai tukang cuci mobil, bangunan, salon mobil, supir, tukang cuci piring di cafe dan ojek makanan,”. Ucapnya dengan sedih.

Lalu, Pada Tahun 2014 saya melanjutkan kuliah malam jurusan sastra inggris di Persada Bunda sembari bekerja sebagai supir diagung toyota. Dan akhirnya menjadi staff operasional di gudang toyota. Dan pada tahun 2020 di Wisuda sebagai Sarjana sastra dengan segala lika likunya. Tambahnya

Sejak kecil, saya sudah menekuni beladiri tepatnya sejak SD. Beladiri yang saya tekuni adalah Taekwondo. Ketika di Pesantren, saya melanjutkan silat, dan ketika di SMK  kembali berlatih Taekwondo.

Untuk beladiri Sambo ini, saya fokus menekuninya 2 tahun belakangan lebih tepatnya pada Tahun 2018 lalu, karena combat sambo menyerupai MMA. Oleh karena itu, saya berlatih banyak gerakan beladiri di olahraga Sambo ini. Diantaranya Boxing, Muaythai, Gulat, Judo, dan Jiujitsu untuk melengkapi kemampuan beladiri saya. 

” Jadi, Tahun 2018 saya mulai mengikuti olahraga Sambo ini. Karena, olahraga Sambo banyak gerakannya.seperti Boxing, Muaythai, Gulat, Judo dan Jiujitsu,”. Ucapnya

Sementara, untuk persiapan kami para atlet untuk PON XX Papua 2021 ini bukan main – main. kami berlatih sangat keras tiap hari. Kepala pelatih, cuma memberikan hari minggu saja untuk libur. 

” Untuk persiapan, kepala pelatih sangat intens dan memberikan kami untuk libur hanya hari Minggu. Tujuannya, untuk fokus PON ini berlatih 3 bulan lamanya di Impact,”. Ungkapnya.

Tetapi, jauh sebelum PON Papua ini, persiapan kita sudah hampir 2 tahun, itu adalah persiapan kita untuk kejurnas. Namun, beberapa kejurnas berulang kali ditunda karena pandemi covid-19. Katanya

Motivasi saya menjadi juara ialah keluarga dan orang – orang terdekat saya. Walaupun, beberapa kali jatuh, mereka (keluarga) selalu membantu saya dalam segi apapun. Terutama Almarhum ayah saya, bahkan satu jam sebelum kebandara untuk terbang ke Papua, saya singgah ke makam ayah saya. Disana saya sendirian, lalu menangis seorang diri sambil berjanji di batu nisan ayah, bahwa akan kembali ke Pekanbaru menjadi juara. 

” Sebelum berangkat ke Papua, saya ziarah ke makam Ayah, disana sana berdoa dan berjanji akan menjadi juara dan mendapatkan medali di PON Papua,”. Ucapnya Bima sambil meneteskan air mata

Dan alhamdulilah janji saya untuk mendapatkan medali tercapai. Dimana, saya mendapatkan medali Perak kalah difinal menghadapi kontigen dari Kalimantan Timur. Lanjutnya

Tidak lupa juga, saya berpesan kepada anak muda di Riau terkhusus kota Pekanbaru untuk hidup sehat dengan berolahraga dan jauhi Narkoba. Singkat Pria 27 Tahun tersebut. ***

Tag: