PEKANBARU, WARTAOKE.NET
Musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) XII Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Provinsi Riau berakhir deadlock, dikerenakan situasi yang nyaris ricuh dan juga waktu telah berakhir sesuai dengan Surat Edaran (SE) Walikota Pekanbaru perihal penetapan peraturan Protokol kesehatan (Prokes) yang saat ini berada di Level II. Pihak kepolisian dari Polsek Pekanbaru Kota melakukan pengaman agak ketat pasca nyaris ricuhnya peserta Musyawarah daerah luar biasa (Musdalub) XII Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Riau.
Dari pantauan Wartaoke.net, setiap peserta yang masuk ke ballroom Hotel Premiere Pekanbaru, Sabtu (25/9/2021) malam, diminta menunjukkan ID Card dan wajib mematuhi protokol kesehatan.
“ Selain peserta yang tamu yang mengantongi undangan jangan dibolehkan masuk, ” kata AKP Josina Lambiobir saat memberikan pengarahan kepada anggotanya yang melakukan pengamanan.
Pengaman ekstra ketat ini dilakukan pihak kepolisian, karena sebelumnya nyaris terjadi kericuhan. Pemicunya, beberapa peserta Musdalub memprotes ketidaknetralan panitia. Belum lagi masalah tidak diakomondirnya peserta dari BPC Hipmi Kabupaten Bengkalis.
“Lima peserta dari BPC Hipmi Bengkalis sudah melalui mekanisme Rapat Badan Pengurus Lengkap (RBPL) BPC Hipmi, tetapi tanpa alasan yang jelas dan berdasar hukum, peserta dari Bengkalis tidak diakomodir dalam musdalub ini,” kata Riza Zulhemi, Wakil Ketua BPC Hipmi Bengkalis kepada wartawan. ***
