PEKANBARU, WARTAOKE.NET
Hal mengejutkan datang perihal skandal kasus di Bank Riau Kepri (BRK) terkait dugaan dana ratusan miliar rupiah yang tidak pernah terekspos/diketahui publik.
Untuk diketahui, Provinsi Riau terdiri dari 13 Kabupaten/kota, dimana, BRK mempunyai kantor cabang setiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau. namun hal yang menarik, di setiap kacab (kantor cabang) dan Kantor Cabang Pembantu di kecamatan terindikasi korupsi yang bernilai fantastis.
Perlu diketahui, awal mula berdirinya Bank Riau Kepri (BRK) pada Tahun 1961 Bernama PT Bank Pembangunan Daerah Riau (PT BAPERI ) dan terjadi peleburan dari beberapa penanam saham, dan pada Tahun 1966 berubah menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan pada Tahun 2002 kembali berstatus menjadi Perseoran Terbatas (PT) Bank Riau Kepri.
Kemudian, Bank Riau Kepri berubah menjadi bank daerah di 2 provinsi yaitu Riau dan Kepri.
Dari penelurusan aktivis pengiat korupsi dan juga ketua harian forum LSM Riau Bersatu Bosran Effendi Khoto, ada beberapa skandal atau kasus di BRK yang sampai hari ini tidak terekspos/diketahui publik. Yang terdiri dari BRK di Rohul, yang mempunyai kredit macet dengan total yang sangat fantastis sebesar 240 miliar, dan yang baru diusut hanya 40 miliar. kemudian, masalah Garbata di bandara Hang Nadim Batam. selanjutnya, masalah kredit macet di Batam, dan masalah asuransi fee 10% PT GRM.
Kemudian, masalah dana pensiun, kasus kredit macet koperasi peta di Pelalawan dengan nilai 65 Miliar di tahun 2014. kemudian, kasus kredit macet koperasi Majapahit yang sudah dilaporkan di Kejari Bangkinang, akan tetapi, namun belum terselesaikan dan terakhir kasus kredit macet AHA Bersaudara dan sudah dilaporkan ke Polda Riau.
Dengan hasil penelusuran tersebut, membuat aktivis pegiat korupsi sekaligus ketua harian Forum LSM Riau Bersatu Bosran Effendi khoto sangat marah saat ditemui disalah satu cafe di Pekanbaru.
” Rapinsus kemarin, sebagai tim pansus ada 5 points yang diutamakan salah satunya mengenai Follow Up di BRK. Setelah dipelajari akan di bedah dan resmi akan dilaporkan ke Polda Riau dan terkait kasus yang sudah pernah disampaikan sebelumnya ke Polda Riau akan kita tindaklanjuti lagi. Ucapnya
Ada dana ratusan miliar yang diduga belum terekspos, dan ini akan kita bongkar kemana dana itu mengalir, dan atas nama forum mendesak agar kasus tersebut secepatnya di proses dengan skala prioritas. Pungkasnya. ***