PEKANBARU.WARTAOKE.NET
Perihal Pemberhentian atau Drop Out (DO) yang kembali dialami mahasiswa Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Pekanbaru Riau. Dimana, sebanyak 3 orang mahasiswa atas nama Cecep Permanah galih dari fakultas ekonomi, George tirta Prasetyo dan cornelius laia dari fakultas hukum mendapatkan sorotan dari senior mereka Alumni Unilak.
Menurut Riko Rivano, S.H, sangat menyayangkan langkah yang diambil oleh rektor Unilak, yang merupakan telah merampas kebebasan berpendapat oleh mahasiswa dan membungkam suara mahasiswa yang kritis terhadap oknum – oknum rektor yang melakukan kesalahan. Padahal kampus seharusnya menyediakan ruang untuk belajar kepada mahasiswanya untuk mengemukakan pendapat dan berorganisasi bagi seluruh mahasiswa Sampaikan Riko kepada media wartaoke.net. Jumat, (26/02/2021)
ini bermula menurut informasi yang didapat bahwa, para mahasiswa melakukan aksi demo terhadap rektor karena adanya penebangan pohon dikampus secara ilegal, dan pembuangan skripsi yang telah tesebar dimedia sosial dan media televesi negeri dan swasta hal ini juga membuat mahasiswa dan alumni marah lantaran hasil karyan ilmiah (skripsi) dengan jerih payahnya selama kuliah tidak dihargai sebagaimana mestinya, serta permasalahan terakhir tejadi dikampus tersebut adanya ikut campur tangan pimpinan dalam organisasi mahasiswa (Ormawa). hal tersebut telah bertentangan di dalam keputusan menteri pendidikan dan kebuayaan nomor 155 tahun 1998 tentang panduan organisasi kemahasiswaan diperguruan tinggi. Katanya
Jadi, Semangat Reformasi 1998 kampus adalah benteng terakhir kebebasan berekspresi bagi mahasiswa.Akan tetapi, kebebasan akademik pun sekarang terancam di kampus. Mulai dari ancaman DO yang seakan – akan menjadi senjata rektor untuk membungkam suara mahasiswa – mahasiswanya yang kritis terhadap permasalahan di lingkungannya.
” Untuk itu, Saya mewakili Alumni Unilak mengutuk keras keputusan Rektor Unilak tersebut, karena ini sudah mengintimidasi suara dari mahasiswa yang kritis terhadap kebebasan pendapat di Kampus”. Pungkasnya
Editor : Josua Nababan