Wartaoke.net, Solo- Presiden Joko Widodo menginginkan batik terus dilestarikan agar tetap diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda. Salah satu langkahnya ialah menjadikan batik sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Hari Batik Nasional 2019 di Pura Mangkunegaran, Solo. Dia memberi contoh adanya sekolah yang menerapkan pelajaran membatik tiga kali sepekan.
“Saya senang tadi lihat anak-anak SMP, SMA, SMK mereka diajarkan muatan lokalnya membatik. Saya tanya ke salah satu SMK, seminggu tiga kali, saya kira itu sudah cukup asalkan komitmen itu kita pegang terus,” katanya, Rabu (2/10/2019).
Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan bahwa mengenalkan batik sejak dini adalah hal yang penting. Ada ribuan motif yang dapat dipelajari filosofinya.
“Untuk mengenalkan sejak kecil mengenai batik dan filosofinya. Kita memiliki ribuan macam batik yang satu per satu memang harus dikenalkan kepada anak-anak muda terutama,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sependapat. Namun saat ini memang belum banyak sekolah yang menerapkan muatan lokal membatik.
“Tidak harus SMK, mereka yang minat, bisa SMA, SD juga boleh. Karena talenta itu perlu didorong terus menerus. Dengan demikian kita tidak hanya nguri-uri, tapi mengembangkan,” kata Ganjar. (Lis)