Home / Headline / Banjir di Riau Meluas, Siswa Tujuh Sekolah di Kuansing Batal Ujian, 1883 Rumah Terendam Air

Banjir di Riau Meluas, Siswa Tujuh Sekolah di Kuansing Batal Ujian, 1883 Rumah Terendam Air

Wartaoke.net, Talukkuantan – Banjir di Riau terus meluas. Di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), siswa tujuh sekolah batal mengikuti ujian semester, dan sebanyak 1883 rumah terendam air, SElasa (10/12/2019).

Khsusnya banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pangean, Kuansing bahkan sudah berdampak pada fasilitas pendidikan. Sejumlah sekolah terendam air.

“Ada tujuh sekolah yang terpaksa pelaksanaan ujian diundur. Karena sekolah terendam banjir,” kata koordinator pendidikan kecamatan Pangean, Aswandi, dilansir tribunpekanbaru.

Tujuh sekolah yang diundur pelaksanaan ujian di hari kedua ini yakni SD 010 Pulau Deras, SD 09 Padang Kunik, SD 017 Pulau Kumpai, SD 04 Tanah Bekali, SD 03 Pauh Angit, SMP Satu Atap Pauh Angit dan SMP Kecil Pulau Kumpai.

Sebenarnya, katanya, ada 15 sekolah yang terendam. Hanya saja, delapan sekolah lainnya masih bisa menggelar ujian karena ketinggian air tidak terlalu tinggi. Tujuh sekolah yang membatalkan pelaksanaan ujian tersebut karena ketinggian air di sekolah sudah tinggi.

Ada yang selutut dan ada pula yang sudah sampai ke bangku sekolah. “Ada juga yang akses menuju sekolah sudah tinggi airnya. Seperti di SD 017 Pulau Kumpai, jalan ke sekolah itu tinggi airnya sudah sampai dada,” ucapnya.

Ada beberapa sekolah yang dialihkan lokasi ujiannya. Misalnya di Musholla.
Namun tidak semua sekolah bisa dialihkan, sehingga tujuh sekolah tersebut ujian semester ditunda sementara.

Pihaknya pun akan terus memantau kondisi banjir. Bila banjir mulai surut, ujian bisa digelar. Namum bila masih tinggi, pelaksanaan ujian akan diundur lagi.

Banjir di Pangean sendiri karena luapan Sungai Kuantan. Wilayah Kecamatan Pangean sendiri merupakan bagian hilir pinggiran bantaran Sungai Kuantan.
Selain sekolah, ribuan rumah sudah terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi. Ada yang sampai 1 meter ketinggian air.

Namun hingga kini, belum ada warga yang mengungsi. Ribuan rumah yang terendam tersebut tersebat di 14 desa. Saat ini, hanya tiga desa di Kecamatan Pangean yang belum terkena banjir.

Sebanyak 1883 rumah warga di Kabupaten Kuantan Singingi atau Kuansing terendam, air Sungai Kuantan meluap, warga mengungsi. Ribuan rumah terendam banjir di Kecamatan Pangean, Kuansing, banjir ini akibat meluapnya Sungai Kuantan.

Selasa (10/12/2019) merupakan hari kedua banjir di Pangean. Di hari kedua ini, ketinggian air makin tinggi dan banjir pun makin meluas.

“Banjir makin meluas karena ketinggian air makin tinggi. Sudah ada ribuan rumah yang terendam,” kata Camat Pangean, Mahviyen Trikon Putra, Selasa (10/11/2019).

Data sementara, ada 1.887 rumah yang terendam. Ribuan rumah yang terendam tersebut tersebar di 14 desa. Hari pertama banjir, rumah yang terendam masih sekitar 50 – 100 rumah.

Kala itu hanya 11 desa yang terdampak banjir. Ribuan rumah tersebut diantaranya di Desa Pulau Deras ada 125 rumah. Desa Padang Kunik ada 198 rumah. Desa Pembatang ada 235 rumah terendam. Di Desa Pauh Angit Hulu ada 150 rumah. Di Desa Pauh Angit ada 332 rumah.Desa Padang Tanggung ada 92 rumah.

Di Desa Teluk Pauh ada 86 rumah. Sedangkan di Desa Tanah Bekali ada 201 rumah. Di Desa Sukaping ada 197 rumah. Sedangkan Desa Pulau Rengas ada 100 rumah.

Di Pulau Tengah ada 37 rumah. Di Pulau Kumpai ada 113 buah. Di desa Koto ada 4 rumah dan di desa Pasarbaru ada 17 rumah.

Ketinggian air sendiri sudah ada yang mencapai 1 meter. Khususnya wilayah desa Pulau Kumpai, ketinggian sudah sampai satu meter. “Daerah Pulau Kumpai agak sedikit lebuh rendah dibanding desa lainnya,” ujarnya.

Walau ketingian air sudah sampai 1 meter, Mahviyen Trikon Putra menegaskan belum ada warga yang mengungsi. Warga masih bertahan di dalam rumah.

Kondisi rumah di wilayah Pangean sendiri ada yang permanen dan dibelakangnya rumah panggung. Warga memanfaatkan rumah yang bagian belakang. “Ada juga yang duduk di meja. Jadi sejauh ini belum ada yang mengungsi,” ucapnya. (Lis)