Wartaoke.net, Pekanbaru – Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), berjuang keras untuk memadamkan api yang membakar di Desa Teluk Banoidi Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir hingga 60 hektare lahan.
Di antara petugas yang terlibat dalam upaya pemadaman ada Sasli Rais. Tergopoh-gopoh anggota Polri itu berusaha mengangkat selang untuk memadamkan api. Seragam dengan simbol satu melati di pundak dia lepaskan supaya bisa leluasa bergerak.
Bersama polisi yang lain dan prajurit TNI, Kepala Kepolisian Sektor Bangko itu terlibat langsung dalam upaya pemadaman di tengah udara bercampur asap pekat yang baunya menusuk hidung.
Jiun, warga setempat, juga membantu upaya pemadaman setelah mengungsikan istri dan dua anaknya yang masih kecil ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari paparan asap tebal yang meliputi permukimannya dalam sepekan terakhir.
“Anak dan istri terpaksa saya ungsikan ke rumah keluarga yang lebih aman. Kalau saya harus tetap di sini membantu pemadaman,” katanya seperti dimuat antarariau.com.
Selagi personel TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang tergabung dalam Satuan Tugas Karhutla berjibaku memadamkan api dengan bantuan warga Rokan Hilir, anggota Satuan Tugas Udara di Pekanbaru juga sibuk berusaha mengatasi kebakaran lahan dan hutan dari udara.
Deru helikopter pengebom air terdengar setiap pagi di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru. Setiap hari, dua hingga tiga helikopter pengebom air diterbangkan ke lokasi kebakaran lahan di Desa Teluk Bano untuk mendukung upaya pemadaman.
“Sepekan ini fokus pengeboman air kita di Rokan Hilir, tepatnya Desa Teluk Bano,” kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger.
Upaya maksimal untuk memadamkan api dari darat dan udara tersebut mulai membuahkan hasil. Dalam sepekan terakhir, kebakaran lahan di sana sudah mereda. Hanya asap tipis yang masih tersisa di lahan-lahan gambut yang terbakar.
Kendati demikian, Edwar mengatakan, petugas tetap siaga di lokasi sampai api benar-benar padam.
Selain Rokan Hilir, berdasarkan data harian Satuan Tugas Karhutla Riau, dalam sepekan terakhir kebakaran hutan dan lahan juga melanda sebagian wilayah pesisir Riau termasuk Bengkalis, Dumai, Siak dan Meranti.
Daerah-daerah itu berbatasan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Tanpa penanganan secara baik, kebakaran yang melanda wilayah tersebut berpotensi mengganggu hubungan baik dengan negara tetangga. Secara keseluruhan, hingga awal Juli 2019 luas lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Riau tercatat lebih dari 3.315 hektare. Kebakaran hutan dan lahan paling banyak terjadi di Kabupaten Bengkalis, dengan luas area yang terbakar sampai 1.435 hektare.
Kebakaran hutan dan lahan juga melanda Rokan Hilir (606,25 hektare), Siak (366 hektare), Dumai (269,75 hektare), Meranti (232,7 hektare), Indragiri Hilir (120 hektare), Pelalawan (95 hektare), Indragiri Hulu (71,5 hektare), Kampar (64,9 hektare), dan Kuansing (lima hektare). (lis)