Home / Hukrim / Niat Kabur, Lima Tahanan Rutan Selatpanjang Jebol Dinding Pakai Sendok

Niat Kabur, Lima Tahanan Rutan Selatpanjang Jebol Dinding Pakai Sendok

Wartaoke.net, Meranti – Sebanyak lima orang tahanan di Rutan Cabang Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti ketahuan berupaya melarikan diri, Senin (16/6/2019). Demi bisa menghirup udara bebas, mereka membobol dinding sel dengan menggunakan sendok.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Cabang Rumah Tahanan Selatpanjang Kabupaten Meranti Rio Khaidir. Empat orang napi yang terlibat dalam aksi tersebut adalah kasus narkotika dan satu orang lainnya merupakan napi kasus pencurian.

Kepala Cabang Rutan Selatpanjang, Rio Chaidir AMd IP SH MSi mengatakan napi yang ingin kabur tersebut berusaha membobol tembok kamar mandi yang berada di dalam ruang tahanan.

Namun upaya untuk melarikan diri tersebut gagal dilakukan, karena saat melakukan karena diketahui petugas.

“Mereka berusaha untuk melarikan diri dengan membobol tembok dengan menggunakan sendok, namun tembok yang baru dilubangi setengah itu diketahui oleh petugas yang melihat suasana tak lazim di kamar mandi saat melakukan kontrol,” kata Rio Chaidir, Rabu (19/6/2019).

Lebih lanjut dikatakan Rio, upaya untuk kabur telah dipersiapkan oleh ke lima napi secara matang. Dimana mereka telah melakukan pembobolan tembok selama seminggu.

Alat yang yang digunakan adalah sendok besi runcing yang ditajamkan menggunakan kikir. Diketahui kikir tersebut diselundupkan oleh istri salah seorang napi.

“Dari pengakuan mereka, sudah seminggu lamanya mereka mencungkil dinding kamar mandi secara bergantian sejak lebaran ketiga. Alat yang digunakan adalah sendok besi yang ditajamkan dengan kikir. Kikir itu diselundupkan oleh istri salah seorang napi saat open house kemaren,” ungkap Rio.

Dikatakan Rio lagi, kelima napi tersebut mengaku menyesal dan saat ini mereka diasingkan di dalam sel terpisah dan akan menjalani hukuman disiplin.

“Setelah gagal kabur, mereka mengaku menyesal, karena tembok Lapas sangat tebal. Mereka juga mengaku melakukan hal tersebut karena tidak sanggup menjalani hukuman di Rutan,” kata Rio.

Terhadap kejadian ini, pihak Rutan akan memperkuat intern agar lebih kondusif dan melakukan pendekatan yang humanis.

“Kita akan memperkuat intern, selain itu akan kita lakukan pendekatan yang humanis agar suasana lebih kondusif, karena rata- rata disini banyak yang tidak kuat menjalankan masa hukuman,” tegas Rio. (Lis)