Wartaoke.net, Pekanbaru – Ratusan pegawai Pemprov Riau yang ketahuan bolos saat apel pagi, Selasa (18/12/2019) berbuntut panjang.
Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengancam akan memecat Tenaga Harian Lepas (THL) yang tidak disiplin tersebut.
“Desember ini kan perpanjangan kontrak, kalau kira-kita THL ini tidak bisa tertib, tidak usah diperpanjang lagi kontraknya,” kata Edy, Rabu (19/12/2019),
Sedangkan bagi mereka yang berstatus sebagai Apratur Sipil Negara (ASN) atau PNS, Edy meminta agar diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Namun jika tidak juga bisa dibina, maka Edy meminta kepada para PNS yang tidak bisa disiplin untuk segara mengajukan surat pindah ke instansi lain.
“Kalau ASN itu sanksinya sesuai aturan yang berlaku, kalau tidak bisa diatur, silahkan ajukan keberatan untuk tidak lagi bertugas disini,” ujarnya.
Tidak cukup sampai disitu, Edy juga menginstruksikan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau untuk mendata para pegawai yang tidak disiplin.
Data tersebut kemudian disampaikan ke Pak Gubernur sebagai bahan pertimbangan agar kepala dinas, kepala badan maupun kepala biro yang pegawainya tidak disiplin agar diganti saja.
“Kepala dinas, kepala badan atau kepala biro yang tidak bisa mengatur pegawainya jangan dipilih lagi,” katanya.
Edy menegaskan, jika masih ditemukan ada pegawai di Satker tertentu yang tidak disiplin dan selalu bolos kerja, menamdakan bahwa pimpinan di OPD tersebut juga tidak bagus dalam menjalankan tugasnya.
Sehingga dirinya menyarankan agar diganti saja dengan ASN lain yang mau bekerja dan bisa mendisiplinkan pegawainya.
“Masih banyak yang bagus-bagus menjadi kepala OPD. Tidak sulit untuk mencari orang yang mau bekerja,” ucapnya.
Sebelumnya, ada ratusan pegawai di lingkungan Sekretariat Pemprov Riau dikumpulkan ditengah halaman Kantor Gubernur Riau, Selasa (17/12/2019).
Mereka sengaja dikumpulkan ditengah lapangan karena ketahuan tidak ikut apel bendera.
Dibawah terik matahari, Wagubri Edi Natar langsung menegur ratusan pegawai yang tidak ikut apel pagi tersebut.
“Saya sudah laporkan ke Pak Gubernur akan mengambil apel pagi, sebab saya mau melihat tingkat kehadiran. Ternyata yang saya lihat tidak seperti hari-hari biasanya, banyak yang tidak hadir,” kata Edy.
Edy menduga banyaknya pegawai yang bolos saat apel pagi ini diduga karena takut dilakukan tes urine seperti sebelumnya dilakukan di Dinas PU dan Perkim, Senin (16/12/2019).
“Ada sekitar 150 pegawai, termasuk ASN dan THL yang dikumpulkan barusan ini. Masih ada sekitar 100 pegawai lagi yang belum hadir saat saya kumpulkan di lapangan,” ujarnya.
Tidak cukup hanya dijemur ditengah lapangan upacara, Edy juga akan mengumpulkan seluruh pegawai yang tidak hadir apel tadi untuk dikumpulkan lagi sore atau malam dikediaman dinasnya untuk diberikan arahan lebih lanjut soal kedisiplinan.
“Saya hanya ingin mengajak untuk tertib dan disiplin. Saya dan Pak Gubernur tidak membuat peraturan baru. Hanya menjalankan peraturan yang sudah ada. Kami juga meminta THL menandatangani fakta integritas, karena banyak yang mau jadi THL,” ucapnya. (Lis)