Wartaoke.net, Pekanbaru- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau kecewa realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau
2019 masih rendah hanya 16 persen. Pemprov Riau diminta untuk menggesa ketertinggalan penyerapan APBD.
Kekecewaan disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau, dr Sunaryo. “Ya begitulah baru kinerja pemerintah kita tahun ini, kita lihat statemen dari Sekda katanya dalam 5 bulan ini baru perencanaan perencanaan. Kita minta ini dipercepatlah,” ujar Sunaryo, Rabu (15/5/2019)
Sunaryo mengingatkan bahwa APBD Riau 2019 sudah disahkan atau ketok palu pada November 2018 lalu. Seharusnya realisasi APBD-nya lebih dari angka yang dicapai saat ini.
“Enggak ada alasan lagi seharusnya, enggak ada lagi alasan nanti baru dikerjakan di penghujung tahun. Gak ada lagi alasan itu. Kenapa kita sahkan bulan November kan mengingat agar pada Januari atau Februari bisa segera dipersiapkan,” tegasnya.
Ia juga menyinggung saat ini bulan Ramadan dan dalam waktu dekat memasuki lebaran. Dengan demikian momen penting ini juga akan menghambat realisasi APBD itu.
“Jadi kita minta jangan menunda-nunda. Biasanya kan seperti itu, sudah kepepet baru sibuk,” tukasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, terhitung Mei 2019 ini, realisasi APBD Riau baru mencapai 16,97 persen atau Rp1.557.739.359.493.
Dengan rincian untuk belanja tidak langsung sebesar 10,60 persen, dan belanja langsung sebesar 6,37 persen. (Lis)